Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bertemu dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi untuk membahas Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, progres pengoperasian Pelabuhan Patimban di Jawa Barat, dan proving ground Bekasi secara daring, Rabu.
Menhub mengatakan, setelah dilakukan prosesi handover (serah terima) pengoperasian Pelabuhan Patimban pada akhir 2021, sudah dilakukan beberapa kali kegiatan ekspor dari pelabuhan tersebut dengan tujuan ke Pelabuhan Brunei Darussalam dan Pelabuhan Filipina.
Baca juga: Nelayan Patimban peroleh bantuan Kemenhub lima unit kapal
“Kami terus mendorong produsen mobil Jepang untuk menggunakan Patimban sebagai tempat ekspor,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta.
Ia menyampaikan, pada 2022 dijadwalkan akan dilakukan ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban dengan lebih dari 130.000 kendaraan/tahun dan berupaya untuk terus ditingkatkan.
Menhub juga membahas dengan pemerintah Jepang terkait kelanjutan tiga proyek infrastruktur yakni MRT Jakarta Timur – Barat Fase 1 dan Fase 2A Selatan -Utara, pengoperasian Pelabuhan Patimban dan Draft Loan Agreement Fase I-2, dan proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSB) Bekasi.
Turut hadir dalam rapat pembahasan tersebut yaitu Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Tri Purna Djaya, Kepala Bappeda DKI Nasruddin Djoko Surjono, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, serta para pejabat eselon I dan II terkait di Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Gobel optimistis Pelabuhan Patimban mampu tingkatkan ekspor
Baca juga: PPI resmi jadi operator terminal Pelabuhan Patimban
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Menhub mengatakan, setelah dilakukan prosesi handover (serah terima) pengoperasian Pelabuhan Patimban pada akhir 2021, sudah dilakukan beberapa kali kegiatan ekspor dari pelabuhan tersebut dengan tujuan ke Pelabuhan Brunei Darussalam dan Pelabuhan Filipina.
Baca juga: Nelayan Patimban peroleh bantuan Kemenhub lima unit kapal
“Kami terus mendorong produsen mobil Jepang untuk menggunakan Patimban sebagai tempat ekspor,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta.
Ia menyampaikan, pada 2022 dijadwalkan akan dilakukan ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban dengan lebih dari 130.000 kendaraan/tahun dan berupaya untuk terus ditingkatkan.
Menhub juga membahas dengan pemerintah Jepang terkait kelanjutan tiga proyek infrastruktur yakni MRT Jakarta Timur – Barat Fase 1 dan Fase 2A Selatan -Utara, pengoperasian Pelabuhan Patimban dan Draft Loan Agreement Fase I-2, dan proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSB) Bekasi.
Turut hadir dalam rapat pembahasan tersebut yaitu Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Tri Purna Djaya, Kepala Bappeda DKI Nasruddin Djoko Surjono, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, serta para pejabat eselon I dan II terkait di Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Gobel optimistis Pelabuhan Patimban mampu tingkatkan ekspor
Baca juga: PPI resmi jadi operator terminal Pelabuhan Patimban
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022