Angka pertambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 593 orang di Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (8/2) saat masa penyebaran varian omicron ini menjadi pertambahan kasus harian yang paling banyak sejak gelombang kedua COVID-19, Juli 2021.

Adapun lonjakan pertambahan kasus harian COVID-19 terakhir terjadi pada 28 Juli 2021, yakni sebanyak 645 orang. Sehingga angka pertambahan kasus sebanyak 593 orang pada Selasa (8/2) itu merupakan rekor tertinggi sejak 28 Juli 2021.

Baca juga: Pemkot Bandung belum memutuskan untuk melakukan penutupan jalan

"Per data kemarin, satu hari saja ada lonjakan lebih dari 500 kasus yang menjadi penambahan jumlah kumulatif kasus aktif di ibu kota provinsi ini," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Rabu.

Selain itu, tercatat sejak 28 Juli 2021 tersebut angka pertambahan kasus COVID-19 belum pernah melebihi angka 500 orang dalam satu hari.

Dengan pertambahan angka 593 kasus baru itu, kini angka kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung menjadi sebanyak 2.420 orang. Sebelumnya, angka kasus aktif belum pernah melebihi 2.000 orang sejak 1 September 2021.
Meski di awal 2022 ini mulai terjadi lonjakan COVID-19, angka kematian di Kota Bandung hanya bertambah 4 orang sejak 1 Januari 2022.

Dengan adanya lonjakan tersebut, Ema meminta kepada aparatur di kewilayahan agar betul-betul menguasai data kasus di tingkat wilayah. Selain menguasai data, menurut Ema, petugas di lapangan juga perlu memahami standar alur penanganan pasien COVID-19.

"Saat ini positivity rate kita ini sudah di angka 4 persen, kita ketahui bersama ambang batas WHO itu di angka 5 persen. Tentunya ini harus diantisipasi," kata dia.

Baca juga: Gubernur Jabar minta Pemkot Bandung lakukan tes COVID-19 secara acak di hotel
Baca juga: Varian Omicron, penyebab lonjakan COVID-19 di Kota Bandung

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022