Warga di Kecamatan Cijati, Cianjur, Jawa Barat, membangun jembatan permanen sepanjang 6 meter dengan lebar 4 meter, secara swadaya, agar aktivitas warga di empat kecamatan dapat kembali berjalan normal seperti biasa karena jembatan putus tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Tokoh warga Kecamatan Cijati, Mutakin saat dihubungi Rabu, mengatakan pembangunan jembatan yang putus akibat bencana alam satu tahun yang lalu itu, karena warga kesulitan untuk membawa hasil bumi ke kota kecamatan atau kabupaten yang juga penghubung utama empat kecamatan di wilayah selatan Cianjur.
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan pembangunan jembatan rampung akhir tahun ini
"Kami bersama warga dari sejumlah wilayah, berusaha mengalang dana untuk membangun kembali jembatan utama penghubung antar kecamatan di Kampung Cibanteng, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati ini, karena menunggu bantuan pemerintah tidak kunjung datang," katanya.
Sehingga terkumpul dana sebesar Rp35 juta yang dinilai cukup untuk membangun jembatan secara permanen yang ditargetkan tuntas dalam satu pekan ke depan dan dapat dilalui kendaraan besar untuk membawa hasil bumi warga di empat kecamatan seperti Cijati, Kadupandak, Leles dan Agrabinta.
Selama ini, tutur dia, jalan milik kabupaten yang membentang di empat kecamatan tersebut, merupakan jalur alternatif dari Kecamatan Agrabinta menuju pusat kabupaten. Namun sejak jembatan di Desa Cibodas putus, kendaraan roda empat tidak dapat melintas termasuk truk pengangkut hasil bumi.
"Karena tingginya kebutuhan warga untuk mendapatkan jalan yang layak, terkumpulah dana dan langsung digunakan untuk pembangunan jembatan penghubung yang nyaris putus itu. Harapan kami, kembali tersambungnya jembatan dapat meningkatkan aktifitas warga termasuk perekonomian," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengapresiasi upaya yang dilakukan warga untuk membangun jembatan secara swadaya, meski pihaknya sudah menganggarkan dana untuk pembangunan jalan dan jembatan yang rusak di sejumlah kecamatan di Cianjur termasuk di wilayah selatan.
"Kami sudah meminta dinas terkait untuk melakukan pendataan dan segera melakukan pembangunan dengan skala prioritas karena terbatasnya anggaran. Upaya yang dilakukan warga di Kecamatan Cijati, patut mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Jembatan darurat segera selesai dibangun, warga Cidaun dan Naringgul tak terisolasi
Baca juga: 13 jembatan di Cianjur putus pada tahun 2021 akibat bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Tokoh warga Kecamatan Cijati, Mutakin saat dihubungi Rabu, mengatakan pembangunan jembatan yang putus akibat bencana alam satu tahun yang lalu itu, karena warga kesulitan untuk membawa hasil bumi ke kota kecamatan atau kabupaten yang juga penghubung utama empat kecamatan di wilayah selatan Cianjur.
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan pembangunan jembatan rampung akhir tahun ini
"Kami bersama warga dari sejumlah wilayah, berusaha mengalang dana untuk membangun kembali jembatan utama penghubung antar kecamatan di Kampung Cibanteng, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati ini, karena menunggu bantuan pemerintah tidak kunjung datang," katanya.
Sehingga terkumpul dana sebesar Rp35 juta yang dinilai cukup untuk membangun jembatan secara permanen yang ditargetkan tuntas dalam satu pekan ke depan dan dapat dilalui kendaraan besar untuk membawa hasil bumi warga di empat kecamatan seperti Cijati, Kadupandak, Leles dan Agrabinta.
Selama ini, tutur dia, jalan milik kabupaten yang membentang di empat kecamatan tersebut, merupakan jalur alternatif dari Kecamatan Agrabinta menuju pusat kabupaten. Namun sejak jembatan di Desa Cibodas putus, kendaraan roda empat tidak dapat melintas termasuk truk pengangkut hasil bumi.
"Karena tingginya kebutuhan warga untuk mendapatkan jalan yang layak, terkumpulah dana dan langsung digunakan untuk pembangunan jembatan penghubung yang nyaris putus itu. Harapan kami, kembali tersambungnya jembatan dapat meningkatkan aktifitas warga termasuk perekonomian," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengapresiasi upaya yang dilakukan warga untuk membangun jembatan secara swadaya, meski pihaknya sudah menganggarkan dana untuk pembangunan jalan dan jembatan yang rusak di sejumlah kecamatan di Cianjur termasuk di wilayah selatan.
"Kami sudah meminta dinas terkait untuk melakukan pendataan dan segera melakukan pembangunan dengan skala prioritas karena terbatasnya anggaran. Upaya yang dilakukan warga di Kecamatan Cijati, patut mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Jembatan darurat segera selesai dibangun, warga Cidaun dan Naringgul tak terisolasi
Baca juga: 13 jembatan di Cianjur putus pada tahun 2021 akibat bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022