ANTARAJAWABARAT.com, 28/12 - Pergelaran perdana Musikal Lutung Kasarung yang berlangsung Selasa (27/12) malam di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, mendapatkan sambutan hangat dari para penonton.
Pertunjukan musikal hasil besutan aktor senior Didi Petet itu dianggap berhasil menghadirkan tontonan yang berkualitas.
"Sebagai pemula, kemampuan akting dan vokal mereka patut diacungi jempol," ungkap komedian sekaligus anggota DPR, Eko Patrio, ketika ditemui disela-sela rehat babak pertama, Bandung, Selasa (27/12).
Di awal pertunjukan, penonton disuguhkan oleh hadirnya sosok 'ambu' yang diperankan oleh aktris Laudya Chintya Bella, dan sosok 'lengser' yang membacakan prolog sekaligus mengiringi sepanjang kisah berlangsung.
Pada adegan pertama penonton dihibur oleh tarian para rakyat Negeri Pasir Batang yang kehidupannya berdagang dengan latar belakang suasana pasar. Dalam adegan ini, koreografer Ayo Sunaryo dan Asep Nugraha, sukses memukau penonton lewat tarian yang melibatkan sekitar 60 orang tersebut.
Penonton kemudian dibuat kagum dengan munculnya tokoh para putri Negeri Pasir Batang, di antaranya Purbasari, Purbamanik, Purbaleuwih, Purbadewata, Purbaendah, Purbakencana, dan kakaknya yang antagonis, Purbararang.
Dengan konsep musikal, maka hampir 80 persen dialog disampaikan melalui nyanyian, sehingga tidak hanya kemampuan akting saja yang diandalkan, melainkan juga kemampuan vokal dan koreografi.
Menurut penonton bernama Dwi Putranta, tokoh Purbasari yang diperankan oleh Rachmi Awlya, Mojang Kota Bandung 2007, sangat memukau.
"Meski pun seni peran ini baru baginya, tapi penghayatannya sangat baik. Apalagi suaranya, wah..bagus banget," kata Dwi yang saat itu datang bersama teman-temannya.
Selain tokoh Purbasari, tokoh Purbararang yang diperankan Astri Hapsari juga mendapat sejumlah pujian. Astri berhasil memunculkan karakter antagonisnya, selain itu karakter vokalnya yang bulat dan berat juga mendukung penokohan tersebut.
Seluruh penokohan dan karakter tersebut juga didukung oleh tata kostum dan tata rias yang kuat dan detail.
Bahkan, muncul beberapa pendapat bahwa tata kostum dari Deden Siswanto dan Kania Roesli, istri dari seniman Hari Roesli, tersebut yang berperan besar dalam menciptakan kemegahan dalam pertunjukan tersebut.
Dari segi musik, Ismet Ruchimat dan Iman Ulle dianggap berhasil memadukan musik modern, etnis, dan tradisional, sehingga tidak menghilangkan unsur 'kasundaan'-nya.
Meski demikian, tata suara selama pertunjukan sempat mengalami sejumlah gangguan, misalnya pelantang yang digunakan para pemain sempat mati beberapa kali. Selain itu, pada saat tertentu suara musik sempat mengalahkan suara vokal pemain, sehingga dialog yang ingin disampaikan tidak begitu jelas terdengar.
"Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kami sangat bangga bisa mempersembahkan karya para putra dan putri Jawa Barat yang sudah bekerja keras selama kurang lebih enam bulan ini," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, yang berperan sebagai penggagas pergelaran ini.
Pertunjukan Musikalukas akan berlangsung hingga 1 Januari 2012 mendatang, dengan jadwal sebanyak dua kali setiap harinya, yaitu siang pukul 14.00 WIB dan malam pukul 19.30 WIB.
achie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Pertunjukan musikal hasil besutan aktor senior Didi Petet itu dianggap berhasil menghadirkan tontonan yang berkualitas.
"Sebagai pemula, kemampuan akting dan vokal mereka patut diacungi jempol," ungkap komedian sekaligus anggota DPR, Eko Patrio, ketika ditemui disela-sela rehat babak pertama, Bandung, Selasa (27/12).
Di awal pertunjukan, penonton disuguhkan oleh hadirnya sosok 'ambu' yang diperankan oleh aktris Laudya Chintya Bella, dan sosok 'lengser' yang membacakan prolog sekaligus mengiringi sepanjang kisah berlangsung.
Pada adegan pertama penonton dihibur oleh tarian para rakyat Negeri Pasir Batang yang kehidupannya berdagang dengan latar belakang suasana pasar. Dalam adegan ini, koreografer Ayo Sunaryo dan Asep Nugraha, sukses memukau penonton lewat tarian yang melibatkan sekitar 60 orang tersebut.
Penonton kemudian dibuat kagum dengan munculnya tokoh para putri Negeri Pasir Batang, di antaranya Purbasari, Purbamanik, Purbaleuwih, Purbadewata, Purbaendah, Purbakencana, dan kakaknya yang antagonis, Purbararang.
Dengan konsep musikal, maka hampir 80 persen dialog disampaikan melalui nyanyian, sehingga tidak hanya kemampuan akting saja yang diandalkan, melainkan juga kemampuan vokal dan koreografi.
Menurut penonton bernama Dwi Putranta, tokoh Purbasari yang diperankan oleh Rachmi Awlya, Mojang Kota Bandung 2007, sangat memukau.
"Meski pun seni peran ini baru baginya, tapi penghayatannya sangat baik. Apalagi suaranya, wah..bagus banget," kata Dwi yang saat itu datang bersama teman-temannya.
Selain tokoh Purbasari, tokoh Purbararang yang diperankan Astri Hapsari juga mendapat sejumlah pujian. Astri berhasil memunculkan karakter antagonisnya, selain itu karakter vokalnya yang bulat dan berat juga mendukung penokohan tersebut.
Seluruh penokohan dan karakter tersebut juga didukung oleh tata kostum dan tata rias yang kuat dan detail.
Bahkan, muncul beberapa pendapat bahwa tata kostum dari Deden Siswanto dan Kania Roesli, istri dari seniman Hari Roesli, tersebut yang berperan besar dalam menciptakan kemegahan dalam pertunjukan tersebut.
Dari segi musik, Ismet Ruchimat dan Iman Ulle dianggap berhasil memadukan musik modern, etnis, dan tradisional, sehingga tidak menghilangkan unsur 'kasundaan'-nya.
Meski demikian, tata suara selama pertunjukan sempat mengalami sejumlah gangguan, misalnya pelantang yang digunakan para pemain sempat mati beberapa kali. Selain itu, pada saat tertentu suara musik sempat mengalahkan suara vokal pemain, sehingga dialog yang ingin disampaikan tidak begitu jelas terdengar.
"Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kami sangat bangga bisa mempersembahkan karya para putra dan putri Jawa Barat yang sudah bekerja keras selama kurang lebih enam bulan ini," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, yang berperan sebagai penggagas pergelaran ini.
Pertunjukan Musikalukas akan berlangsung hingga 1 Januari 2012 mendatang, dengan jadwal sebanyak dua kali setiap harinya, yaitu siang pukul 14.00 WIB dan malam pukul 19.30 WIB.
achie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011