Pasangan artis dan politisi Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono mengungkapkan kronologi meninggalnya sang putri sulung, Maura Magnalia Madyaratry.
Nurul menceritakan, bahwa beberapa jam sebelum meninggal dunia Maura masih mengobrol dengan sang ayah dan teman-temannya.
"Tadi malam jam 1 dia masih ngobrol sama Mas Mayong, dia masih chat sama teman-temannya," kata Nurul saat ditemui wartawan di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Selasa.
"Terus sudah, setengah lima pas kami bangun dia udah terkapar di meja makan," lanjut dia.
Mayong menambahkan, Maura sempat dibawa ke rumah sakit pada pukul 05.00 WIB dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.37 WIB.
"Jadi, sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong. Jadi, sudah lemas, sudah dingin," ujar Mayong.
Dia menceritakan, Maura sempat bercerita mengenai kesibukannya melamar kerja menjelang wisuda S2 dari Sydney University Maret mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Nurul menceritakan, bahwa beberapa jam sebelum meninggal dunia Maura masih mengobrol dengan sang ayah dan teman-temannya.
"Tadi malam jam 1 dia masih ngobrol sama Mas Mayong, dia masih chat sama teman-temannya," kata Nurul saat ditemui wartawan di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Selasa.
"Terus sudah, setengah lima pas kami bangun dia udah terkapar di meja makan," lanjut dia.
Mayong menambahkan, Maura sempat dibawa ke rumah sakit pada pukul 05.00 WIB dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.37 WIB.
"Jadi, sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong. Jadi, sudah lemas, sudah dingin," ujar Mayong.
Dia menceritakan, Maura sempat bercerita mengenai kesibukannya melamar kerja menjelang wisuda S2 dari Sydney University Maret mendatang.
"Dia keterima kerja di Bali tapi, terus dia lagi mikir 'aku ke Bali atau enggak ya'. Jadi dia lg ada di masa masa agak sulit ya menurut kami, karena sekolah sudah selesai tapi belum wisuda, di sisi lain dia harus mencari kerja dan ternyata ada satu yang minta dia datang tapi di Bali. Mungkin kalau misalnya tidak ada apa-apa hari ini kami akan mengobrol lagi soal itu," tutur Mayong.
"Kalo untuk kami sih lebih ke nanti Maret bisa enggak ya dia pergi ke Australia untuk wisuda, kan mereka masih lockdown di sana," lanjut dia.
"Kalo untuk kami sih lebih ke nanti Maret bisa enggak ya dia pergi ke Australia untuk wisuda, kan mereka masih lockdown di sana," lanjut dia.
Mayong mengatakan, Maura memang sangat dekat dengan keluarganya dan banyak bercerita tentang kekhawatiran yang dia rasakan.
"Ke saya dia dekat sekali cerita banyak hal tentang kekhawatiran dia, tapi tidak terlalu mendalam. Dengan adiknya juga sangat dekat karena mereka hanya berdua kan," ujar Mayong.
Maura lahir pada 20 September 1994 dan dinyatakan dinyatakan meninggal dunia karena henti jantung, dan disemayamkan hari ini di rumah duka di Depok, Jawa Barat.
Kabar meninggalnya Maura pertama kali diketahui melalui pesan singkat yang diterima wartawan. Nurul Arifin juga membagikan kabar duka tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Misa requirem akan diselenggarakan malam ini sementara pemakaman akan dilaksanakan besok di San Diego Memorial.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022