Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mengkaji untuk memperbanyak aparatur sipil negara (ASN) untuk kembali bekerja dari rumah atau work from home (WFH) guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron.

Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana di banda Aceh, Rabu, mengatakan perubahan pola kerja dengan WFH itu berpotensi dilakukan meski indikator COVID-19 di Kota Bandung sangat minim.

Baca juga: RSHS Bandung belum rawat pasien positif COVID-19 varian Omicron

"Ini ikhtiar kita mengantisipasi. Saya pikir bisa saja beberapa dinas yang memang WFH, kapasitasnya mungkin 75 persen. Jadi 25 persen yang WFH-nya," kata Yana.

Dia memastikan di Kota Bandung belum ada kasus warga yang terkonfirmasi varian Omicron.

Namun kata dia, menurutnya terdapat sejumlah warga yang masih menjalani isolasi berkaitan dengan potensi terindikasi Omicron.
"Tapi belum keluar kemarin (hasilnya), semoga tetap nihil," katanya.

Menurutnya di Kota Bandung saat ini tingkat keterisian rumah sakit hanya sebesar 5 persen dari total 600 kapasitas tempat tidur. Jika dibandingkan dengan gelombang pertengahan 2021 lalu, menurutnya angka tersebut sangat kecil.

Baca juga: 4 pasien Omicron di Bandung masih satu keluarga, sebut Dinkes

"Dulu waktu 100 persen itu tempat tidurnya 2.300, sekarang 5 persen itu kan tempat tidurnya itu 600, jadi jauh lebih kecil yang dirawatnya," katanya.

Meski begitu, ia memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Bandung sudah siap mengantisipasi gelombang Omicron.

"Fasilitas kesehatan kita siapkan, tapi semoga tidak terpakai," katanya.

Baca juga: Bandung Barat perketat prokes setelah temuan Omicron

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022