Pemkab Cianjur, Jawa Barat menyiapkan tempat isolasi khusus RSUD Cianjur dan RS Cimacan untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 varian Omicron, ketika sewaktu-waktu ada warga yang terpapar.
"Kami siapkan ruang isolasi di dua rumah sakit terlebih dahulu karena untuk rumah sakit lain belum dilakukan kordinasi," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu.
Baca juga: Dinkes Cianjur perketat pemeriksaan pekerja migran yang pulang
Untuk jumlah ruangan, pihaknya tidak menentukan jumlahnya namun sudah disediakan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan, meski pihaknya berharap tidak ada warga Cianjur yang terpapar virus varian baru tersebut, karena berbagai antisipasi telah dilakukan.
Termasuk meminta kepala desa hingga RT, untuk melakukan pendataan terhadap keluarga pekerja migran yang ada di wilayahnya, untuk mengetahui keberadaan mereka dan kapan rencana mereka untuk pulang ke Cianjur, sehingga karatina dan isolasi akan dilakukan sebelum sampai ke kampung halaman.
"Kita sesuaikan, tapi yang jelas kita sudah menyediakan sebagai bentuk penanganan cepat ketika terjadi kasus. Tapi mudah-mudahan virus ini, tidak sampai masuk ke Cianjur," katanya.
Pihaknya meminta warga untuk menahan diri dan tidak melakukan bepergian ke luar kota terutama zona rawan terpapar varian Omicron termasuk ke luar negeri, segera melapor ketika ada pihak keluarga yang hendak pulang dari luar negeri ke Cianjur, sehingga dapat dilakukan antisipasi.
"Saya minta tahan dulu, apalagi ke luar kota dan luar negeri. Jangan sampai virus itu masuk Cianjur. Tapi warga tidak usah khawatir terlalu berlebihan karena yang terpenting waspada dengan cara menerapkan prokes ketat, menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar," katanya.
Baca juga: Ketua RT dan RW di Cianjur diminta data warga yang pulang dari luar negeri
Baca juga: Cianjur masih PPKM level 2
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami siapkan ruang isolasi di dua rumah sakit terlebih dahulu karena untuk rumah sakit lain belum dilakukan kordinasi," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu.
Baca juga: Dinkes Cianjur perketat pemeriksaan pekerja migran yang pulang
Untuk jumlah ruangan, pihaknya tidak menentukan jumlahnya namun sudah disediakan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan, meski pihaknya berharap tidak ada warga Cianjur yang terpapar virus varian baru tersebut, karena berbagai antisipasi telah dilakukan.
Termasuk meminta kepala desa hingga RT, untuk melakukan pendataan terhadap keluarga pekerja migran yang ada di wilayahnya, untuk mengetahui keberadaan mereka dan kapan rencana mereka untuk pulang ke Cianjur, sehingga karatina dan isolasi akan dilakukan sebelum sampai ke kampung halaman.
"Kita sesuaikan, tapi yang jelas kita sudah menyediakan sebagai bentuk penanganan cepat ketika terjadi kasus. Tapi mudah-mudahan virus ini, tidak sampai masuk ke Cianjur," katanya.
Pihaknya meminta warga untuk menahan diri dan tidak melakukan bepergian ke luar kota terutama zona rawan terpapar varian Omicron termasuk ke luar negeri, segera melapor ketika ada pihak keluarga yang hendak pulang dari luar negeri ke Cianjur, sehingga dapat dilakukan antisipasi.
"Saya minta tahan dulu, apalagi ke luar kota dan luar negeri. Jangan sampai virus itu masuk Cianjur. Tapi warga tidak usah khawatir terlalu berlebihan karena yang terpenting waspada dengan cara menerapkan prokes ketat, menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar," katanya.
Baca juga: Ketua RT dan RW di Cianjur diminta data warga yang pulang dari luar negeri
Baca juga: Cianjur masih PPKM level 2
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022