Sebanyak 50 guru sekolah dasar (SD) di pesisir Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengikuti lokakarya penyusunan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup tematik mangrove sebagai upaya untuk merawat dan melestarikan tanaman khas pesisir itu.

"Kegiatan 'workshop' diikuti 50 peserta yang merupakan guru SD kelas 4, 5 dan 6 dari 41 sekolah di 12 kecamatan di pesisir Indramayu," kata Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Dirsono di Indramayu, Rabu.

Ia mengatakan lokakarya yang digelar Pertamina Refinery Unit VI Balongan ini bisa membantu para guru dalam memberikan pengetahuan tentang pelestarian mangrove kepada muridnya.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil makan bersama dengan 3 anak telantar di Indramayu

Menurutnya, Kabupaten Indramayu yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Barat memang sudah seharusnya mampu menjaga ekosistem di sekitarnya, termasuk tanaman mangrove yang banyak memiliki manfaat.

Dirsono menjelaskan sejak dijadikannya pendidikan tematik mangrove sebagai kurikulum muatan lokal pada tahun 2016 telah banyak memberikan dampak positif.

"Anak-anak mulai paham pentingnya tanaman mangrove bagi bumi sehingga menumbuhkan kecintaan untuk menanam dan merawatnya," tuturnya.
Sementara Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto mengatakan lokakarya pembelajaran pendidikan lingkungan hidup tematik mangrove merupakan perwujudan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Baca juga: SBMI Indramayu terima aduan pekerja migran tertahan belasan tahun di Irak

Menurut Imam, sekolah mangrove yang diprakarsai RU VI ini memiliki sejarah yang cukup panjang, di mana pada awalnya hanya dilakukan di tiga SD di empat kecamatan saja.

"Namun kini sudah diadopsi 41 sekolah dasar di 12 kecamatan sebagai pelajaran muatan lokal," katanya.
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022