Mahasiswa Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) Kevin Exaudi Siregar dan Filicia Fiona, meraih juara kedua pada kompetisi esai ilmiah tingkat nasional.
Mereka membuat esai dengan judul “Infinity Art Space: Industri Kreatif Berbasis Platform untuk Mendukung Eksistensi Seniman Jalanan Indonesia sebagai Konstituen dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Pasca-pandemi”, yang bersaing dengan kurang lebih 100 peserta.
Baca juga: Vokasi UI beri pelatihan kehumasan pimpinan TNI AD
"Infinity Art Space merupakan sebuah platform untuk mewadahi para seniman jalanan di Indonesia, yang selama pandemi COVID-19 sulit memperkenalkan ataupun menjual setiap karya seni mereka," kata Kevin Exaudi Siregar dalam keterangannya, Rabu.
Kompetisi tersebut digelar setiap tahun oleh Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia Kediri, dan tahun ini mengusung tema “Mewujudkan Generasi Muda yang Berdaya Saing Tinggi dengan Mengintegrasikan Intelektual Demi Tercapai Suitanable Development Goals”.
"Kami percaya, setiap karya seni dari para seniman jalanan Indonesia memiliki nilai (value) yang tinggi, baik secara kualitas maupun finansial. Dengan hadirnya platform Infinity Art Space, kini para seniman jalanan perlahan dapat memulihkan kondisi keuangan internal mereka, karena teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan menjual karya seni mereka,” kata Kevin.
Platform Infinity Art Space akan terus mengalami inovasi baik pada platform maupun program kerja yang ditawarkan kepada para seniman jalanan Indonesia. Inovasi tersebut dilakukan dengan berkolaborasi antara pendiri platform, seniman jalanan, dan masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa vokasi Universitas Indonesia juara lomba podcast nasional
Dengan memanfaatkan fitur masukan dan saran yang ada pada platform tersebut, diharapkan analisis pasar akan mudah dilakukan oleh para seniman. Dengan demikian, nantinya strategi promosi yang mereka lakukan akan berjalan efektif.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA, menjelaskan bahwa dukungan penuh Vokasi UI selalu diberikan kepada setiap mahasiswa yang berani berkarya dan berkompetisi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di era revolusi industri 4.0 ini dan tidak terbatas pada bidang studi yang mereka geluti saja.
"Dengan ikut berpartisipasi dalam kompetisi seperti ini, saya berharap hal ini dapat memacu para mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap persoalan riil bangsa saat ini di tengah pandemi Covid-19 dengan menciptakan suatu inovasi berbasis teknologi informasi yang berkelanjutan (sustainable)," ujar Sigit.
Baca juga: Vokasi UI juara umum kompetisi "Artificial Intelligence"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Mereka membuat esai dengan judul “Infinity Art Space: Industri Kreatif Berbasis Platform untuk Mendukung Eksistensi Seniman Jalanan Indonesia sebagai Konstituen dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Pasca-pandemi”, yang bersaing dengan kurang lebih 100 peserta.
Baca juga: Vokasi UI beri pelatihan kehumasan pimpinan TNI AD
"Infinity Art Space merupakan sebuah platform untuk mewadahi para seniman jalanan di Indonesia, yang selama pandemi COVID-19 sulit memperkenalkan ataupun menjual setiap karya seni mereka," kata Kevin Exaudi Siregar dalam keterangannya, Rabu.
Kompetisi tersebut digelar setiap tahun oleh Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia Kediri, dan tahun ini mengusung tema “Mewujudkan Generasi Muda yang Berdaya Saing Tinggi dengan Mengintegrasikan Intelektual Demi Tercapai Suitanable Development Goals”.
"Kami percaya, setiap karya seni dari para seniman jalanan Indonesia memiliki nilai (value) yang tinggi, baik secara kualitas maupun finansial. Dengan hadirnya platform Infinity Art Space, kini para seniman jalanan perlahan dapat memulihkan kondisi keuangan internal mereka, karena teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan menjual karya seni mereka,” kata Kevin.
Platform Infinity Art Space akan terus mengalami inovasi baik pada platform maupun program kerja yang ditawarkan kepada para seniman jalanan Indonesia. Inovasi tersebut dilakukan dengan berkolaborasi antara pendiri platform, seniman jalanan, dan masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa vokasi Universitas Indonesia juara lomba podcast nasional
Dengan memanfaatkan fitur masukan dan saran yang ada pada platform tersebut, diharapkan analisis pasar akan mudah dilakukan oleh para seniman. Dengan demikian, nantinya strategi promosi yang mereka lakukan akan berjalan efektif.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA, menjelaskan bahwa dukungan penuh Vokasi UI selalu diberikan kepada setiap mahasiswa yang berani berkarya dan berkompetisi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di era revolusi industri 4.0 ini dan tidak terbatas pada bidang studi yang mereka geluti saja.
"Dengan ikut berpartisipasi dalam kompetisi seperti ini, saya berharap hal ini dapat memacu para mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap persoalan riil bangsa saat ini di tengah pandemi Covid-19 dengan menciptakan suatu inovasi berbasis teknologi informasi yang berkelanjutan (sustainable)," ujar Sigit.
Baca juga: Vokasi UI juara umum kompetisi "Artificial Intelligence"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022