ANTARAJAWABARAT.com,31/10 - Wana wisata penangkaran rusa Cariu Kabupaten Bogor dikembangkan menjadi kawasan wisata pendidikan ekosistem hutan.

"Selain melihat aktivitas penangkaran, berkemah, 'outbound' dan 'hiking', wana wisata penangkaran rusa Cariu juga sebagai wisata pendidikan ekosistem hutan," kara Duty Manager Penangkalan Rusa Cariu, Adjat Sudradjat di Penangkaran Rusa Cariu, Bogor, Senin.

Menurut Adjat, kawasan penangkaran yang memiliki luas lima hektare tersebut saat ini memiliki 66 koleksi rusa hasil penangkaran dengan jenis rusa cervus timorensis, axis kuhli (Bawean) dan rusa axis-axis (rusa totol India).

Penangkaran dilakukan dengan metoda semi alami pada habitat buatan atau "breeding area & rearing area" yang berada di sebuah lereng perbukitan hutan pinus.

"Penangkaran dilakukan secara semi alami, dan produktivitasnya saat ini cukup bagus, rata-rata setiap induk melahirkan satu anak per tahun," kata Adjat.

Kompleks penangkaran rusa Cariu berlokasi di Blok 9F Resort Cariu atau tepatnya di Kampung Nanggung Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor.

Lokasinya di jalur alternatif Jonggol - Cianjur Km40. Dari pinggir jalan itu, pengunjung harus melintasi jembatan gantung Sungai Cibeet dan berjalan kaki sekitar satu kilometer menyusuri jalan setapak.

Lokasi wana wisata itu berdiri sejak 1994, selain menangkarkan juga melakukan penjualan rusa dewasa untuk kepentingan pelestarian binatang itu.

"Jumlah pengunjung sekitar 2.000 orang per bulan, masih sebatas penduduk lokal di Jonggol, Cariu dan Bogor. Wisatawan asing masih belum ada, namun di harapkan ke depan bisa menjadi tujuan wisata wisatawan mancanegara," kata Adjat.

Di kawasan penangkaran rusa yang dilengkapi dengan bangunan "ranggon" tersebut, pengunjung bisa memberi makan rusa dengan singkong, atau berfoto bersama dengan rusa dibawah pengawasan petugas wana wisata itu.

Biasanya rusa keluar pada hingga pukul 09.00 WIB pagi dan mulai pukul 15.00 WIB, tengah hari bersembunyi di hutan.

"Rencananya kami akan membangun 'peadock untuk memisahkan tiga jenis rusa itu agar tidak terjadi kawin silang, mudah-mudahan akhir 2011 ini tempat pemisahan itu sudah selesai," kata Adjat.

Untuk menangani penangkaran rusa itu, Adjat dibantu tiga orang stafnya yang bertugas sebagai administrasi dan ahli penangkaran rusa.

"Setiap akhir pekan banyak pelajar dan remaja yang berkunjung ke sini, namun hari-hari biasa pengunjungnya sedikit," kata Adjat menambahkan.***4***
(T.S033/B/Y008/C/Y008) 31-10-2011 14:19:40

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011