ANTARAJAWABARAT.com,20/10 - Institut Teknologi Bandung bersama dengan Organisasi Tekstil Internasional Ars Textrina dari Inggris dan Costum Culture Association dari Korea akan menggelar kongres internasional tekstil dan kostum di Bandung, 24-26 Oktober.

Kongres ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, dan untuk tahun ini Kriya Tekstil ITB mendapat kehormatan menjadi tuan rumah, setelah 2010 kegiatan ini terselenggara di Korea, kata Ketua kongres internasional ini Biranul Anas Zaman kepada pers di Pusat Informasi kampus ITB, Bandung, Kamis.

"Kongres kali ini akan mengangkat tema 'Heritage Textiles and Costume'," katanya.

Biranul menuturkan, istilah kekayaan tekstil dan busana tradisional seringkali digunakan untuk merepresentasikan pakaian dan tekstil tradisional di seluruh dunia. Sebagian besar tekstil dan busana tradisional tersebut dibuat menggunakan keterampilan tangan walaupun ada juga yang dibuat menggunakan mesin.

"Dalam kongres ini kami akan membahas multi-disiplin ilmu tentang bahan-bahan alami yang dikaitkan dengan ilmu desain, produksi, dan marketing," tutur Binarul.

Pembahasan tentu akan lebih luas karena partisipan datang dari berbagai latar belakang seperti staf ahli museum (terfokus pada aspek budaya, sejarah, dan desain), mahasiswa, peneliti dalam aspek budaya, sejarah, desain, dan produksi atau pemasaran.

Binarul menambahkan, konteks sejarah dan modern akan diakomodasi dalam kongres ini. "Perhatian juga akan difokuskan pada peran budaya komersial atau promosi yang dijalankan oleh berbagai pihak. Jadi sektor manufaktur, peluang, dan pemasaran juga akan terwakili," katanya.

Kongres ini akan terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan di antaranya seminar internasional yang akan dihadari enam pembicara dari berbagai negara, dan pameran yang akan menampilkan karya-karya praktisi tekstil di bidang fesyen, dari Indonesia maupun Korea.

"Dalam seminar internasional ini, kami akan membahas hasil-hasil peneltian di bidang tekstil dan bidang lainnya yang terkait. Itulah perbedaannya, terutama dalam hal bahan dasar, proses pewarnaan, proses pembuatan, aplikasi, teknik tardisional dan modern, serta perkembangan kostum dan fesyen saat ini," katanya.

Binarul juga menegaskan, kongres ini bersifat ilmiah sehingga salah satu tujuannya adalah untuk mendorong semangat melakukan penelitian di semua kalangan secara internasional.

Untuk pameran, kata Binarul, akan diikuti oleh 7 negara yaitu antaranya Indonesia, Korea, China, Jepang, Israel, Filipina, dan Amerika Serikat. Pameran akan diselenggarakan di Lawangwangi Art & Science Estate, Jalan Dago Giri, Bandung.

"Ajang ini akan menampilkan karya-karya para pemula karena kegiatan ini memang diselenggarakan untuk memfasilitasi para desainer muda," lanjutnya.

Selain itu, akan ada pula pameran poster yang berisi pemaparan hasil penelitian dari sejumlah ahli dan akademisi bidang tekstil, fesyen, dan tradisi.

"Pameran poster akan menampilkan sebanyak 71 poster dari 11 negara dan akan diselenggarakan di Galeri Campus Center Timur kampus ITB pada 25 hingga 26 Oktober mendatang," katanya.***6***

Achy

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011