Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meresmikan Gedung Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung yang bermanfaat sebagai Creative Hub dan Co Working Space bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan para pelaku industri kreatif.
Gedung yang terletak di lokasi strategis ini juga merupakan bentuk inovasi pemanfaatan aset negara oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan untuk mengembangkan usaha dan kreativitas anak-anak muda di Bandung.
"LMAN sebagai pemilik aset Dipati Ukur telah berhasil men-generate sesuatu yang kreatif dan inovatif sehingga aset negara bermanfaat bagi masyarakat, terutama generasi muda dengan menyediakan tempat untuk berkembang dalam komunitas," kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam peresmian gedung di Bandung, Jumat.
Ia mengatakan gedung yang menyediakan fasilitas tenant bagi UMKM, galeri seni, kantor maupun ruang pertemuan ini juga bisa menjadi tempat yang nyaman bagi para pelaku usaha muda untuk bersimbiosis dan saling menciptakan hasil karya yang kreatif.
"Tidak hanya mendapatkan tempat yang kompetitif dan cozy, tapi bersama dengan penyewa yang lain menjadi potential collaboration mereka, sehingga creating banyak simbiosis mutualisme. How we can create this community menjadi sesuatu yang priceless," katanya.
Sri Mulyani mengharapkan contoh optimalisasi aset yang dilakukan LMAN ini bisa diikuti oleh Kementerian Lembaga lainnya agar aset negara bisa memberikan potensi penerimaan bagi negara dan berkontribusi bagi kegiatan masyarakat.
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto mengatakan Gedung Dhanayaksa ini merupakan bagian dari optimalisasi aset negara yang selama ini tidak termanfaatkan dengan maksimal.
Menurut dia, optimalisasi aset ini nantinya tidak hanya memberikan penerimaan negara tetapi juga untuk mendukung industri kreatif dan mendorong potensi sosio ekonomi masyarakat, terutama di wilayah Bandung dan sekitarnya.
"Skema ini tentunya untuk mendukung industri kreatif, karena industri ini termasuk bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional. Untuk itu, kami menangkap peluang dari industri kreatif untuk masuk," kata Candra.
Gedung Dhanadyaksa Dipati Ukur merupakan aset eks PT Pertamina yang ditetapkan menjadi Barang Milik Negara (BMN) dan diserahkan kepada LMAN melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) pada 21 Juni 2017 dalam kondisi free and clear.
Gedung yang terletak dekat Universitas Padjajaran ini berdiri di atas tanah seluas 1.460 m2 dan terletak di Jalan Dipati Ukur Nomor 33, Lebakgede, Kec. Coblong, Bandung Jawa Barat dengan biaya revitalisasi mencapai Rp9 miliar.
Terpilih sebagai mitra untuk optimalisasi Gedung ini adalah PT Global Sinergi Kreasindo (Co & Co). Tercatat sejak Juni 2021, Co & Co telah memulai program rutin dengan mengadakan beberapa kegiatan. Saat ini, Dhanadyaksa diisi enam tenant ritel dan lima tenant office.
Peresmian gedung ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rionald Silaban, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), Luky Alfirman, Staf Ahli Pengawasan Perpajakan Nufransa Wirasakti, dan Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Gedung yang terletak di lokasi strategis ini juga merupakan bentuk inovasi pemanfaatan aset negara oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan untuk mengembangkan usaha dan kreativitas anak-anak muda di Bandung.
"LMAN sebagai pemilik aset Dipati Ukur telah berhasil men-generate sesuatu yang kreatif dan inovatif sehingga aset negara bermanfaat bagi masyarakat, terutama generasi muda dengan menyediakan tempat untuk berkembang dalam komunitas," kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam peresmian gedung di Bandung, Jumat.
Ia mengatakan gedung yang menyediakan fasilitas tenant bagi UMKM, galeri seni, kantor maupun ruang pertemuan ini juga bisa menjadi tempat yang nyaman bagi para pelaku usaha muda untuk bersimbiosis dan saling menciptakan hasil karya yang kreatif.
"Tidak hanya mendapatkan tempat yang kompetitif dan cozy, tapi bersama dengan penyewa yang lain menjadi potential collaboration mereka, sehingga creating banyak simbiosis mutualisme. How we can create this community menjadi sesuatu yang priceless," katanya.
Sri Mulyani mengharapkan contoh optimalisasi aset yang dilakukan LMAN ini bisa diikuti oleh Kementerian Lembaga lainnya agar aset negara bisa memberikan potensi penerimaan bagi negara dan berkontribusi bagi kegiatan masyarakat.
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto mengatakan Gedung Dhanayaksa ini merupakan bagian dari optimalisasi aset negara yang selama ini tidak termanfaatkan dengan maksimal.
Menurut dia, optimalisasi aset ini nantinya tidak hanya memberikan penerimaan negara tetapi juga untuk mendukung industri kreatif dan mendorong potensi sosio ekonomi masyarakat, terutama di wilayah Bandung dan sekitarnya.
"Skema ini tentunya untuk mendukung industri kreatif, karena industri ini termasuk bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional. Untuk itu, kami menangkap peluang dari industri kreatif untuk masuk," kata Candra.
Gedung Dhanadyaksa Dipati Ukur merupakan aset eks PT Pertamina yang ditetapkan menjadi Barang Milik Negara (BMN) dan diserahkan kepada LMAN melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) pada 21 Juni 2017 dalam kondisi free and clear.
Gedung yang terletak dekat Universitas Padjajaran ini berdiri di atas tanah seluas 1.460 m2 dan terletak di Jalan Dipati Ukur Nomor 33, Lebakgede, Kec. Coblong, Bandung Jawa Barat dengan biaya revitalisasi mencapai Rp9 miliar.
Terpilih sebagai mitra untuk optimalisasi Gedung ini adalah PT Global Sinergi Kreasindo (Co & Co). Tercatat sejak Juni 2021, Co & Co telah memulai program rutin dengan mengadakan beberapa kegiatan. Saat ini, Dhanadyaksa diisi enam tenant ritel dan lima tenant office.
Peresmian gedung ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rionald Silaban, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), Luky Alfirman, Staf Ahli Pengawasan Perpajakan Nufransa Wirasakti, dan Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021