Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat yang telah menyelesaikan 4.200 tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
"Kita apresiasi, BPN konsisten terus ikhtiar menyukseskan program PTSL dari Presiden," kata Bima di Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor serahkan 630 sertifikat tanah dari Presiden
Bima menyampaikan dengan memiliki sertifikat tanah, sejumlah bantuan kepada warga semakin terbuka, mulai dari pembenahan rumah tidak layak huni (RTLH) hingga bantuan usaha.
Pemerintah Kota Bogor menyiapkan anggaran Rp40 miliar untuk 47 ribu rumah warga yang tidak layak huni menjadi layak pada tahun 2022.
Sebagai penanda selesainya 4.200 sertifikat tanah program PTSL 2021, kata Bima, BPN Kota Bogor bersama Pemerintah Kota Bogor menyerahkan sertifikat tanah bagi warga Kota Bogor di enam kecamatan.
Penyerahan secara simbolis telah dilakukan, Rabu (15/12) kepada puluhan warga dari 22 kelurahan di enam kecamatan yang dimeriahkan pemberian lima sepeda dari Wali Kota Bogor, Bima Arya di Braja Mustika Convention Center.
Baca juga: BPN Kota Bogor target PTSL 65.000 bidang tanah
Baca juga: BPN Kota Bogor target PTSL 65.000 bidang tanah
Pada kesempatan itu juga diserahkan 21 sertifikat aset Pemkot Bogor, sehingga penataan aset tersisa sekitar 10 persen, yang secara bertahap akan dirapikan.
Sementara itu, Kepala Kantor BPN Kota Bogor Rahmat mengatakan 4.200 sertifikat tanah yang diselesaikan akhir tahun 2021 siap didistribusikan secara bertahap.
Dengan penyelesaian ribuan sertifikat itu, Kota Bogor merupakan satu-satunya kota yang sudah mencapai 94 persen memetakan pertanahannya.
Semua bidang tanah di Kota Bogor sudah digambar dan dipetakan, baik bidang tanah maupun bukan bidang tanah, seperti jalan, sungai dan taman.
"Sisanya yang belum dipetakan sekitar 12 persen, rata-rata punya orang, tapi orangnya tidak bisa dihubungi. Jadi, rencananya ada rakor dengan kelurahan yang paham wilayah agar di 2022 semuanya tuntas," imbuhnya.
Baca juga: BPN Bogor larang aparatur wilayah tarik biaya program PTSL
Baca juga: BPN Bogor larang aparatur wilayah tarik biaya program PTSL
Ia menuturkan jika 12 persen ini rampung, Kota Bogor akan menjadi kota terdepan dalam mempersiapkan transformasi digital.
Sebab, pemetaan pertanahan ini dalam rangka mendukung pembangunan Kota Bogor, mengingat kontribusi pertanahan dan tata ruang ini sangat berperan dalam penerimaan daerah.
Sistem pelayanan pertanahan di Kota Bogor juga sudah modern dan mendukung kota cerdas, jadi warga bisa mengurus tanahnya sendiri ke kantor pertanahan.
"Sampai 13 Desember 2021, sekitar Rp5,7 triliun nilai hak tanggungan yang menjadi aset pinjaman, baik permodalan maupun perbankan dijamin hak atas tanahnya. Artinya, pembangunan ekonomi di Kota Bogor sangat tinggi dan pesat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021