Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hadi Saputra mengingatkan puncak musim hujan di wilayah Bogor terjadi pada periode Januari - Februari 2022 dengan curah hujan rata-rata 100 hingga 150 mm per hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Hampir semua wilayah di Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi," kata Hadi kepada wartawan di Bogor, Selasa.
Menurut Hadi Saputra wilayah Bogor pada dasarnya merupakan wilayah penghujan sepanjang tahun. Hanya saja, ketika memasuki Desember hingga Maret potensi hujan terjadi di wilayah Bogor cukup tinggi di atas 100 mm per hari.
Namun demikian masyarakat diminta selalu mewaspadai kemungkinan bencana hidrometeorologi atas potensi puncak musim penghujan pada awal tahun 2022 itu.
Peringatan kewaspadaan bencana akibat potensi derasnya hujan ini, kata dia, berlaku bagi seluruh warga di wilayah Bogor.
Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Citeko, Fatuhri Syabani mengungkapkan curah hujan yang meninggi di wilayah Bogor dipengaruhi fenomena La Nina.
Baca juga: Hujan deras akibatkan 25 titik bencana di Kota Bogor
Baca juga: Hujan deras akibatkan 25 titik bencana di Kota Bogor
Seperti halnya wilayah Puncak Bogor yang mengalami tren peningkatan curah hujan terpantau sejak Oktober 2021 dan terus mengalami kenaikkan hingga awal Bulan Desember 2021.
Hal itu disebabkan karena ada beberapa fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia seperti adanya pusat tekanan rendah (siklon) dan ada fenomena atmosfer berupa seruakan dingin dari benua Asia.
Kewaspadaan masyarakat pun perlu ditingkatkan mengingat bencana bisa saja mengintai dengan peningkatan instensitas hujan yang terjadi.
"Kenaikkan curah hujannya menujukkan di atas rata-rata," ujarnya.
Baca juga: BMKG prakirakan Bogor-Depok hujan disertai petir
Baca juga: BMKG prakirakan Bogor-Depok hujan disertai petir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021