ANTARAJAWABARAT.com,29/9 - Musim kemarau berkepanjangan di Pantura Kabupaten Indramayu menyebabkan sejumlah petani banyak mengalami gagal panen pasokan gabah tersendat harga beras berbagai jenis di pasar tradisional bergerak naik.

"Pasokan gabah kering selama kemarau semakin sulit sehingga harga gabah melonjak cukup tinggi, kini gabah dijual kurang dari Rp420 ribu per kuintal, padahal pada musim panen sebelumnya hanya kurang dari Rp350 ribu per kuintal, harga beras tingkat grosir dan eceran terus naik,"kata Nurlatifah salah seorang pegusaha beras di Kecamatan Terisi Indramayu, Kamis.

Dikatakannya, harga beras sejak dua pekan terakhir mulai bergerak naik, beras kualtas sedang dijual kurang dari Rp 7000 per kilogram, sebelumnya hanya dijual Rp6700 per kilogram, sedangkan beras kualitas baik dijual kurang dari Rp9100 per kilogram, harga dua pekan lalu hanya Rp8500 per kilogram.

Sejak dua pekan terakhir, kata Nurlatifah, pasokan gabah kering sulit karena hanya sebagian petani di daerah Indramayu bagian barat yang panennya berhasil dimusim kemarau, karena banyak diantara mereka gagal panen akibat kekurangan ait.

Dia menambahkan, harga gabah masih tergantung pasokan dari petani Indramayu, jika panen serentak harga anjlok namun kini petani banyak gagal panen, selain kekurangan air dimusim kemarau, banyak sawah petani terserang hama pengganggu seperti kupu-kupu putih dan tikus.

Sementara itu sejumlah pedagang di Pasar Haurgeulis dan Terisi Indramayu bagian barat mengeluhkan sulitnya pasokan beras dari bandar beras karena harganya terus naik, selain itu beras dari pantura rutin dikirim ke pasar induk Jakarta.

Onah salah seorang pedagang pasar setempat kepada wartawan mengaku, harga beras dua pekan terakhir beranjak naik, meski kenaikannya kurang dari Rp500 per kilogram namun dikeluhkan oleh sejumlah pelanggannya.

Dikatakannya, harga beras di Pantura Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan diperkirakan karena harga gabah kering dari petani cukup tinggi akibat panen musim kemarau saat ini kurang maksimal, hanya sebagian tempat yang berhasil panen.

"Hasil panen petani Indramayu bagian barat yang menik'mati saluran irigasi masih bisa diandalkan, namun bagi mereka yang mengandalkan pasokan air hujan biasanya meninggalkan lahan pertaniannya, meski ada yang menanan palawija,"katanya.

Sementara itu H Munari salah seorang petani asal Eretan Kecamatan Kandanghaur Indramayu bagian barat menuturkan, hasil panen padi dibeberapa daerah Pantura kurang maksimal, meski hasil panen padi kemarau didesanya cukup berhasil.

Dikatakannya, harga gabah kering kini melambung cukup tinggi dibandingkan sebelumnya, karena akibat pasokan gabah dari petani menurun sedangkan permintaan gabah kering tersebut cukup tinggi, terutama pengusaha beras yang biasa kirim Jakarta.

Menurut dia, harga gabah tinggi menguntungkan sejumlah petani di daerah Indramayu, namun harga beras kenaikan harga beras saat ini sulit dihindari, harapannya harga gabah stabil sehingga saling menguntungkan, meski saat harga gabah anjlok petani merugi.***5***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011