Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup terkoreksi, masih dibayangi sentimen kekhawatiran terhadap varian Omicron dan juga percepatan tapering yang diperkirakan bakal dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah sore ini ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.420 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah jelang akhir pekan diprediksi masih melemah
"Pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen varian Omicron, terutama setelah kasus COVID-19 di Afrika Selatan naik sejak Omicron terdeteksi di sana," kata Analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, terkait rencana percepatan tapering oleh The Fed, Lukman menilai hal itu tergantung pada data ketenagakerjaan nonpertanian AS atau Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis malam ini.
"Untuk sikap The Fed yang hawkish akan tergantung pada data NFP malam ini, yang bisa memastikan arah kebijakan The Fed ke depan," ujar Lukman.
Baca juga: Kurs Rupiah diprediksi melemah tertekan wacana percepat "tapering" The Fed
Dari dalam negeri, lanjut Lukman, belum ada sentimen positif yang bisa menahan pelemahan rupiah sepanjang pekan ini.
"Saya kira faktor eksternal sangat dominan saat ini. Terutama Omicron yang dikhawatirkan bukan hanya menyebabkan gelombang, namun tsunami COVID-19 yang bisa menyebabkan lockdown global," kata Lukman.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (2/12) kemarin mencapai 311 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.850 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 388 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.796 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 140,89 juta orang dan vaksin dosis kedua 97,32 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.430 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.431 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat ditutup melemah ke posisi Rp14.408 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran Omicron
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah sore ini ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.420 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah jelang akhir pekan diprediksi masih melemah
"Pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen varian Omicron, terutama setelah kasus COVID-19 di Afrika Selatan naik sejak Omicron terdeteksi di sana," kata Analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, terkait rencana percepatan tapering oleh The Fed, Lukman menilai hal itu tergantung pada data ketenagakerjaan nonpertanian AS atau Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis malam ini.
"Untuk sikap The Fed yang hawkish akan tergantung pada data NFP malam ini, yang bisa memastikan arah kebijakan The Fed ke depan," ujar Lukman.
Baca juga: Kurs Rupiah diprediksi melemah tertekan wacana percepat "tapering" The Fed
Dari dalam negeri, lanjut Lukman, belum ada sentimen positif yang bisa menahan pelemahan rupiah sepanjang pekan ini.
"Saya kira faktor eksternal sangat dominan saat ini. Terutama Omicron yang dikhawatirkan bukan hanya menyebabkan gelombang, namun tsunami COVID-19 yang bisa menyebabkan lockdown global," kata Lukman.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (2/12) kemarin mencapai 311 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.850 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 388 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.796 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 140,89 juta orang dan vaksin dosis kedua 97,32 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.430 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.431 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat ditutup melemah ke posisi Rp14.408 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran Omicron
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021