Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan diprediksi masih akan melemah dibayangi sentimen percepatan tapering oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah pagi ini bergerak melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.413 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah diprediksi melemah tertekan wacana percepat "tapering" The Fed
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan pelemahan terhadap dolar AS hari ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Ariston, pasar kelihatannya masih belum lepas dari sentimen percepatan tapering AS yang menarik likuiditas dolar di pasar sehingga dolar berpotensi menguat.
Semalam, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi, yang artinya pengangguran mulai berkurang.
"Data ketenagakerjaan yang membaik ditambah kenaikan inflasi yang melebihi target 2 persen, mendukung pertimbangan percepatan pengetatan moneter di AS," ujar Ariston.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga mengkhawatirkan varian COVID-19 baru Omicron yang bisa menjadi pencetus gelombang pandemi baru.
"Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah," kata Ariston.
Sementara itu jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (2/12) kemarin mencapai 311 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.850 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 388 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.796 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran Omicron
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 140,89 juta orang dan vaksin dosis kedua 97,32 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke arah Rp14.450 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.350 per dolar AS.
Pada Kamis (2/12) rupiah ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.398 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah di tengah sentimen varian Omicron
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah pagi ini bergerak melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.413 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah diprediksi melemah tertekan wacana percepat "tapering" The Fed
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan pelemahan terhadap dolar AS hari ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Ariston, pasar kelihatannya masih belum lepas dari sentimen percepatan tapering AS yang menarik likuiditas dolar di pasar sehingga dolar berpotensi menguat.
Semalam, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi, yang artinya pengangguran mulai berkurang.
"Data ketenagakerjaan yang membaik ditambah kenaikan inflasi yang melebihi target 2 persen, mendukung pertimbangan percepatan pengetatan moneter di AS," ujar Ariston.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga mengkhawatirkan varian COVID-19 baru Omicron yang bisa menjadi pencetus gelombang pandemi baru.
"Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah," kata Ariston.
Sementara itu jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (2/12) kemarin mencapai 311 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.850 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 388 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.796 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran Omicron
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 140,89 juta orang dan vaksin dosis kedua 97,32 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke arah Rp14.450 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.350 per dolar AS.
Pada Kamis (2/12) rupiah ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.398 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah di tengah sentimen varian Omicron
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021