Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat berpotensi menguat, mengikuti kenaikan indeks-indeks saham di Wall Street.
IHSG pagi ini dibuka menguat 4,19 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.588,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,8 poin atau 0,08 persen ke posisi 950,29.
Baca juga: IHSG BEI berpeluang menguat didorong sentimen "window dressing"
"IHSG memperoleh arahan positif dari rebound indeks-indeks di Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Mayoritas indeks utama Wall Street mencatatkan penguatan teknikal pada perdagangan Kamis (2/12) kemarin, meskipun kasus kedua Omicron dilaporkan di Negeri Paman Sam.
Kasus kedua telah pulih, sementara kasus pertama menunjukkan gejala ringan. Hal itu sejalan dengan pernyataan dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menemukan kasus Omicron bahwa gejala-gejala yang ditimbulkan dari varian tersebut relatif ringan. Hal-hal tersebut meredam kekhawatiran atau kepanikan pelaku pasar untuk saat ini.
Baca juga: IHSG BEI ditutup turun di tengah penguatan bursa saham regional
Sejumlah peneliti sendiri berpandangan bahwa perlu beberapa pekan untuk mengetahui seberapa berbahaya varian Omicron.
Pemerintah AS merespons hal tersebut dengan mengarahkan kegiatan usaha untuk melanjutkan vaksinasi dan memperketat aturan perjalanan.
Dari data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran awal kembali berada di bawah ekspektasi 240.000 klaim pada pekan yang berakhir pada 27 November 2021. Data itu menunjukkan perbaikan signifikan sektor tenaga kerja di AS.
Berlawanan dengan Wall Street, indeks-indeks di Eropa ditutup melemah pada perdagangan Kamis (2/12) kemarin. Penemuan kasus Omicron di tengah kecenderungan peningkatan kasus baru harian di sejumlah negara Eropa , menjadi salah satu perhatian utama pelaku pasar.
Baca juga: IHSG BEI menguat di tengah koreksi bursa AS dan Eropa
Fokus pelaku pasar pada akhir pekan akan kembali ke arah kebijakan moneter sejumlah bank sentral besar. European Central Bank (ECB) diminta untuk memberikan pandangan yang lebih jelas terkait inflasi. Hal itu dapat memicu pandangan hawkish terkait arah kebijakan ECB ke depannya.Baca juga: IHSG BEI berpotensi menguat seiring pasar amati perkembangan Omicron
Dari regional, Jepang dan China dijadwalkan merilis indeks sektor jasa pada Kamis pagi ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 56,65 poin atau 0,2 persen ke 27.696,72, Indeks Hang Seng turun 260,8 poin atau 1,1 persen ke 23.528,13, dan Indeks Straits Times terkoreksi 2,48 atau 0,08 persen ke 3.089,63.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat di tengah anjloknya bursa saham Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG pagi ini dibuka menguat 4,19 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.588,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,8 poin atau 0,08 persen ke posisi 950,29.
Baca juga: IHSG BEI berpeluang menguat didorong sentimen "window dressing"
"IHSG memperoleh arahan positif dari rebound indeks-indeks di Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Mayoritas indeks utama Wall Street mencatatkan penguatan teknikal pada perdagangan Kamis (2/12) kemarin, meskipun kasus kedua Omicron dilaporkan di Negeri Paman Sam.
Kasus kedua telah pulih, sementara kasus pertama menunjukkan gejala ringan. Hal itu sejalan dengan pernyataan dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menemukan kasus Omicron bahwa gejala-gejala yang ditimbulkan dari varian tersebut relatif ringan. Hal-hal tersebut meredam kekhawatiran atau kepanikan pelaku pasar untuk saat ini.
Baca juga: IHSG BEI ditutup turun di tengah penguatan bursa saham regional
Sejumlah peneliti sendiri berpandangan bahwa perlu beberapa pekan untuk mengetahui seberapa berbahaya varian Omicron.
Pemerintah AS merespons hal tersebut dengan mengarahkan kegiatan usaha untuk melanjutkan vaksinasi dan memperketat aturan perjalanan.
Dari data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran awal kembali berada di bawah ekspektasi 240.000 klaim pada pekan yang berakhir pada 27 November 2021. Data itu menunjukkan perbaikan signifikan sektor tenaga kerja di AS.
Berlawanan dengan Wall Street, indeks-indeks di Eropa ditutup melemah pada perdagangan Kamis (2/12) kemarin. Penemuan kasus Omicron di tengah kecenderungan peningkatan kasus baru harian di sejumlah negara Eropa , menjadi salah satu perhatian utama pelaku pasar.
Baca juga: IHSG BEI menguat di tengah koreksi bursa AS dan Eropa
Fokus pelaku pasar pada akhir pekan akan kembali ke arah kebijakan moneter sejumlah bank sentral besar. European Central Bank (ECB) diminta untuk memberikan pandangan yang lebih jelas terkait inflasi. Hal itu dapat memicu pandangan hawkish terkait arah kebijakan ECB ke depannya.Baca juga: IHSG BEI berpotensi menguat seiring pasar amati perkembangan Omicron
Dari regional, Jepang dan China dijadwalkan merilis indeks sektor jasa pada Kamis pagi ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 56,65 poin atau 0,2 persen ke 27.696,72, Indeks Hang Seng turun 260,8 poin atau 1,1 persen ke 23.528,13, dan Indeks Straits Times terkoreksi 2,48 atau 0,08 persen ke 3.089,63.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat di tengah anjloknya bursa saham Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021