Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjalin kerja sama dengan Provinsi Chungcheongnam, Korea Selatan yang meliputi tiga bidang, yaitu ekonomi seperti industri kreatif, pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development), dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Kerja sama dua provinsi tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Sabtu, berharap kerja sama tersebut dapat mendongkrak potensi ekonomi di Jabar, khususnya industri kreatif, sehingga momentum untuk menjaga optimisme pemulihan ekonomi di tahun depan tetap terjaga.

"Ini kita harapkan mengiringi 2022 sebagai tahun yang penuh optimisme," kata Ridwan Emil.

Baca juga: DPRD setujui kerja sama antara Jawa Barat dan Chungcheongnam Korsel

Kang Emil pun menjelaskan latar belakang kerja sama tersebut. Pertama, MoU tersebut meneruskan dari kerja sama yang sudah dijalin antara Indonesia dan Korea Selatan.

Selain itu, Jabar dan Chungcheongnam juga memiliki kesamaan, yakni sama-sama memiliki potensi di bidang pariwisata hingga industri kreatif.

"Jadi ini adalah kerja sama yang sifatnya sudah lebih tinggi yaitu MoU dengan Provinsi Chungcheongnam. Provinsi ini adalah Jawa Baratnya Korea Selatan dia K-Pop-nya, ekonomi kreatifnya, industrinya termasuk yang terbesar," kata Kang Emil.


Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jabar Dodit Ardian Pancapana mengatakan, kerja sama tersebut membuka peluang bagi Korea Selatan untuk berinvestasi di Jabar. Apalagi, Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan investasi yang cukup besar di Indonesia, termasuk Jabar.

Baca juga: Lima camilan khas Jabar tembus pasar Korea Selatan

Selain itu, lewat kerja sama ini juga bisa menjadi wadah untuk saling belajar dalam pengembangan industri kreatif. Kerja sama ini pun menjadi jembatan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia di Jabar.

"Ada tiga sektor, pertama ekonomi, lalu pembangunan berkelanjutan. Lalu yang ketiga pembangunan Sumber Daya Manusia," kata Dodit.

Khusus pengembangan SDM, Provinsi Chungcheongnam sendiri sudah memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang khusus K-Pop. Ini juga sejalan dengan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk mendorong program vokasi.

"Ini termasuk provinsi yang paling kreatif. Tadi disebutkan mereka punya SMK khusus untuk seni K-Pop. Sementara Pak Gubernur sangat mendukung program edukasi vokasi," ujar Dodit.

Baca juga: Atalia Ridwan Kamil: Korea Selatan jadikan "Sekoper Cinta" contoh pemberdayaan perempuan

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021