Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengumpulkan para bupati dan wali kota di wilayah Jabar pada 30 November 2021 di Kota Depok dan Bogor untuk membahas kesiapan penanganan bencana selama musim hujan.
"Tanggal 30 (November 2021) seluruh bupati dan wali kota akan saya kumpulkan di Bogor dan Depok. Salah satu poinnya mengevaluasi respons terhadap potensi kebencanaan," kata Ridwan Kamil seusai menjadi Inspektur Upacara Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana di Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa.
Menurut dia, Pemprov Jabar telah memiliki cetak biru Jabar Resiliance Province yang didalamnya berisi soal mitigasi bencana seperti soal pelatihan kebencanaan, anggaran kebencanaan, dan lain-lain.
"Di dalamnya terkandung pelatihan, anggaran, jadi anggaran itu harus konkret dan kita atur, edukasi dan lain-lain. Kalau ada kekurangan kita akan evaluasi," kata dia.
Dia menuturkan sepanjang Oktober 2021 telah terjadi 500-an bencana alam di wilayah Jabar, mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau yang terjadi oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
"Per hari ini dari Oktober (2021) sudah disampaikan siaga satu sudah ada 500-an laporan kebencanaan. Mudah-mudahan tahun ke tahun jumlahnya makin sedikit dan kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," katanya.
Dia mengatakan dibalik keindahan Jawa Barat yang luar biasa juga terkandung potensi kebencanaan yang berdasarkan catatan dari tahun ke tahun jumlah dinamis.
"Ini menyesuaikan diri kurang lebih di atas 1.500-2000 laporan kebencanaan. Mayoritas adalah hidrologis rata-rata dari Jabar Tengah ke Jabar Utara sifatnya banjir, Jabar Tengah ke Jabar Selatan sifatnya longsor," kata dia.
Menurut dia BMKG sudah memberikan peringatan berupa prediksi cuaca musim hujan yang curah hujannya sangat ekstrem akan terjadi sampai Desember 2021 dan Januari 2022.
"Sehingga dari bulan Oktober kita sudah siaga satu dan sekarang penguatan mengunjungi lagi para pasukan. Tadi sudah dilihat bahwa Jabar pasukan kebencanaannya sangat siap. Ada peralatan baru, dapur umum yang canggih dari Kodam mrlengkapi dapur umum yang ada dari berbagai institusi termasuk kepolisian, Basarnas, dinsos dan lainnya," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat imbau bupati dan wali kota siaga satu hadapi musim hujan
Baca juga: Selama Oktober 2021 terjadi sekitar 500 bencana di Jabar
Baca juga: JQR dan Basarnas perkuat kapasitas penanganan bencana di Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tanggal 30 (November 2021) seluruh bupati dan wali kota akan saya kumpulkan di Bogor dan Depok. Salah satu poinnya mengevaluasi respons terhadap potensi kebencanaan," kata Ridwan Kamil seusai menjadi Inspektur Upacara Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana di Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa.
Menurut dia, Pemprov Jabar telah memiliki cetak biru Jabar Resiliance Province yang didalamnya berisi soal mitigasi bencana seperti soal pelatihan kebencanaan, anggaran kebencanaan, dan lain-lain.
"Di dalamnya terkandung pelatihan, anggaran, jadi anggaran itu harus konkret dan kita atur, edukasi dan lain-lain. Kalau ada kekurangan kita akan evaluasi," kata dia.
Dia menuturkan sepanjang Oktober 2021 telah terjadi 500-an bencana alam di wilayah Jabar, mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau yang terjadi oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
"Per hari ini dari Oktober (2021) sudah disampaikan siaga satu sudah ada 500-an laporan kebencanaan. Mudah-mudahan tahun ke tahun jumlahnya makin sedikit dan kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," katanya.
Dia mengatakan dibalik keindahan Jawa Barat yang luar biasa juga terkandung potensi kebencanaan yang berdasarkan catatan dari tahun ke tahun jumlah dinamis.
"Ini menyesuaikan diri kurang lebih di atas 1.500-2000 laporan kebencanaan. Mayoritas adalah hidrologis rata-rata dari Jabar Tengah ke Jabar Utara sifatnya banjir, Jabar Tengah ke Jabar Selatan sifatnya longsor," kata dia.
Menurut dia BMKG sudah memberikan peringatan berupa prediksi cuaca musim hujan yang curah hujannya sangat ekstrem akan terjadi sampai Desember 2021 dan Januari 2022.
"Sehingga dari bulan Oktober kita sudah siaga satu dan sekarang penguatan mengunjungi lagi para pasukan. Tadi sudah dilihat bahwa Jabar pasukan kebencanaannya sangat siap. Ada peralatan baru, dapur umum yang canggih dari Kodam mrlengkapi dapur umum yang ada dari berbagai institusi termasuk kepolisian, Basarnas, dinsos dan lainnya," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat imbau bupati dan wali kota siaga satu hadapi musim hujan
Baca juga: Selama Oktober 2021 terjadi sekitar 500 bencana di Jabar
Baca juga: JQR dan Basarnas perkuat kapasitas penanganan bencana di Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021