Pemuncak klasemen sementara World Superbike Toprak Razgatlioglu tak menemui kesulitan berarti melibas aspal baru Sirkuit Pertamina Mandalika dan tampil tercepat di kedua sesi latihan bebas yang digelar Jumat.
Pebalap tim Pata Yamaha with Brixx WorldSBK itu tampil tercepat pada sesi FP1 pada Sabtu pagi dengan catatan 1:34,985 mengalahkan Alex Lowes dari tim Kawasaki Racing Team dengan margin cukup lebar 1,544 detik.
Garrett Gerloff dari tim GRT Yamaha finis peringkat tiga dengan jarak 1,600 detik dari pemuncak sesi pagi.
Rival utama Razgatlioglu dalam perebutan gelar tahun ini, Jonathan Rea hanya mampu finis P11 di sesi pagi setelah catatan waktunya terpaut 2,401 dari sang pebalap Turki karena mengalami masalah teknis.
Di sesi latihan siang, Rea memperbaiki kecepatannya dan mampu finis peringkat dua dengan catatan 1:34,404. Namun Razgatlioglu tampil cepat setengah detik dari catatannya di FP1 demi mengamankan keunggulan 0,174 detik dari sang pebalap Kawasaki.
Gerloff sekali lagi tampil konsisten di peringkat tiga, namun dengan kondisi trek yang lebih kondusif, dengan selisih 0,225 detik.
Razgatlioglu tak menunjukkan tanda-tanda melambat ketika pebalap berusia 25 tahun asal Turki itu mengincar gelar juara dunia pertamanya di WSBK sekaligus mematahkan dominasi Rea, pemegang titel enam musim sebelumnya.
"Saya selalu menyukai trek baru, saya sangat cepat di trek yang 'kotor' ini, karena saya selalu berlatih seperti ini," kata Razgatlioglu di sesi jumpa pers, Jumat.
"Saya selalu menyukainya seperti ini, mungkin itu yang membuat saya cepat karena di lap pertama di bawah (satu menit) 39 (detik), juga lap yang cepat."
Tampil tercepat di kedua sesi latihan, Razgatlioglu bahkan belum menjalani time attack dan baru fokus ke simulasi balapan.
"Catatan lapnya bagus, setiap lap juga nyaris dekat dengan lap time saya, jadi ini hasil yang bagus."
Sementara itu rival terdekatnya, Rea juga mendapati aspal trek Mandalika kotor dan licin di sejumlah area.
"Treknya bagus, layoutnya bagus, hanya sedikit kotor," kata Rea.
"Aspalnya kotor, 'bumpy' di sejumlah area, aspal di Tikungan 1 juga ada yang terlepas, juga di tikungan terakhir.
"Sektor terakhir sangat licin... ini yang sering ditemui di sirkuit baru. Ketika tidak ada 'rubber' di trek, 'racing line' sangat sempit. Saya rasa akan sulit menyalip tapi saya yakin saya bisa meraih posisi bagus"
Setelah kehilangan banyak waktu di sesi FP1 karena masalah teknis, di FP2 Rea mulai menemukan ritme dan kecepatan dan cukup optimistis untuk bertarung besok.
"Kami perlu memperbaiki diri khususnya di stabilitas rem, saya kehilangan banyak di bagian terakhir pengereman dan kehilangan sedikit traksi di depan," kata Rea.
"Kemudian keseimbangan sasis juga sedikit diperbaiki. Saya optimistis untuk di FP3 dan superpole sangat penting karena posisi trek sangat penting juga di sini."
"Toprak sangat impresif, saya bahkan sempat bingung bagaimana saya dapat mengejar dia.... Kami atasi masalah, kami gunakan kombinasi ban yang tepat dan kami berhasil," kata Rea.
"Dia cukup kuat, gap yang cukup lebar dari yang lainnya, dia bahkan dua detik lebih cepat dari saya di FP1."
Tiba di balapan pemungkas musim di Mandalika, Rea akan berupaya mengatasi defisit 30 poin dari Razgatlioglu dengan 62 poin maksimal tersedia dari tiga balapan pada akhir pekan ini apabila ingin mempertahankan titelnya sekaligus mengklaim gelar ketujuhnya secara beruntun.
Razgatlioglu telah memenangi 13 balapan dan dua Superpole sedangkan Rea musim ini mengantongi 11 kemenangan dan delapan Superpole.
Race 1 pada Sabtu sore akan menjadi kesempatan pertama Razgatlioglu mengunci gelar juara dunia apabila ia bisa memperlebar jaraknya dari Rea minimal 37 poin.
Baca juga: Ridwan Kamil bagi tiket gratis WSBK kepada warga yang hafal Pancasila
Baca juga: WSBK Sirkuit Mandalika bawa rezeki berlipat bagi warung kopi dan nasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pebalap tim Pata Yamaha with Brixx WorldSBK itu tampil tercepat pada sesi FP1 pada Sabtu pagi dengan catatan 1:34,985 mengalahkan Alex Lowes dari tim Kawasaki Racing Team dengan margin cukup lebar 1,544 detik.
Garrett Gerloff dari tim GRT Yamaha finis peringkat tiga dengan jarak 1,600 detik dari pemuncak sesi pagi.
Rival utama Razgatlioglu dalam perebutan gelar tahun ini, Jonathan Rea hanya mampu finis P11 di sesi pagi setelah catatan waktunya terpaut 2,401 dari sang pebalap Turki karena mengalami masalah teknis.
Di sesi latihan siang, Rea memperbaiki kecepatannya dan mampu finis peringkat dua dengan catatan 1:34,404. Namun Razgatlioglu tampil cepat setengah detik dari catatannya di FP1 demi mengamankan keunggulan 0,174 detik dari sang pebalap Kawasaki.
Gerloff sekali lagi tampil konsisten di peringkat tiga, namun dengan kondisi trek yang lebih kondusif, dengan selisih 0,225 detik.
Razgatlioglu tak menunjukkan tanda-tanda melambat ketika pebalap berusia 25 tahun asal Turki itu mengincar gelar juara dunia pertamanya di WSBK sekaligus mematahkan dominasi Rea, pemegang titel enam musim sebelumnya.
"Saya selalu menyukai trek baru, saya sangat cepat di trek yang 'kotor' ini, karena saya selalu berlatih seperti ini," kata Razgatlioglu di sesi jumpa pers, Jumat.
"Saya selalu menyukainya seperti ini, mungkin itu yang membuat saya cepat karena di lap pertama di bawah (satu menit) 39 (detik), juga lap yang cepat."
Tampil tercepat di kedua sesi latihan, Razgatlioglu bahkan belum menjalani time attack dan baru fokus ke simulasi balapan.
"Catatan lapnya bagus, setiap lap juga nyaris dekat dengan lap time saya, jadi ini hasil yang bagus."
Sementara itu rival terdekatnya, Rea juga mendapati aspal trek Mandalika kotor dan licin di sejumlah area.
"Treknya bagus, layoutnya bagus, hanya sedikit kotor," kata Rea.
"Aspalnya kotor, 'bumpy' di sejumlah area, aspal di Tikungan 1 juga ada yang terlepas, juga di tikungan terakhir.
"Sektor terakhir sangat licin... ini yang sering ditemui di sirkuit baru. Ketika tidak ada 'rubber' di trek, 'racing line' sangat sempit. Saya rasa akan sulit menyalip tapi saya yakin saya bisa meraih posisi bagus"
Setelah kehilangan banyak waktu di sesi FP1 karena masalah teknis, di FP2 Rea mulai menemukan ritme dan kecepatan dan cukup optimistis untuk bertarung besok.
"Kami perlu memperbaiki diri khususnya di stabilitas rem, saya kehilangan banyak di bagian terakhir pengereman dan kehilangan sedikit traksi di depan," kata Rea.
"Kemudian keseimbangan sasis juga sedikit diperbaiki. Saya optimistis untuk di FP3 dan superpole sangat penting karena posisi trek sangat penting juga di sini."
"Toprak sangat impresif, saya bahkan sempat bingung bagaimana saya dapat mengejar dia.... Kami atasi masalah, kami gunakan kombinasi ban yang tepat dan kami berhasil," kata Rea.
"Dia cukup kuat, gap yang cukup lebar dari yang lainnya, dia bahkan dua detik lebih cepat dari saya di FP1."
Tiba di balapan pemungkas musim di Mandalika, Rea akan berupaya mengatasi defisit 30 poin dari Razgatlioglu dengan 62 poin maksimal tersedia dari tiga balapan pada akhir pekan ini apabila ingin mempertahankan titelnya sekaligus mengklaim gelar ketujuhnya secara beruntun.
Razgatlioglu telah memenangi 13 balapan dan dua Superpole sedangkan Rea musim ini mengantongi 11 kemenangan dan delapan Superpole.
Race 1 pada Sabtu sore akan menjadi kesempatan pertama Razgatlioglu mengunci gelar juara dunia apabila ia bisa memperlebar jaraknya dari Rea minimal 37 poin.
Baca juga: Ridwan Kamil bagi tiket gratis WSBK kepada warga yang hafal Pancasila
Baca juga: WSBK Sirkuit Mandalika bawa rezeki berlipat bagi warung kopi dan nasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021