Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor Zaenal Muttaqin mengkhawatirkan pengerjaan proyek jalur sepeda di Jalan Jendral Sudirman yang mendapat alokasi anggaran hingga Rp5 miliar target waktu penyelesaiannya terganggu cuaca ekstrem.
Menurut ZM di Bogor, Senin, proyek jalur sepeda tersebut menjadi riskan karena tetap dilelangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor pada akhir tahun ini.
Padahal telah diketahui, cuaca di Kota Bogor sebagai "kota hujan", setiap akhir tahun curah hujannnya selalu meningkat bahkan masuk dalam kewaspadaan cuaca ekstrem.
Apalagi, kata dia, proyek tersebut masih dalam kategori tidak esensial yang artinya tidak terlalu menjadi prioritas.
"Saya khawatir jika proyek ini tidak selesai tepat waktu. Imbasnya menjadi silpa dan beban proyek selanjutnya,” ungkap ZM di Kota Bogor, Senin.
ZM menambahkan, untuk proyek yang sudah direncanakan di awal tahun, sebaiknya proses lelang tidak dilakukan mepet di akhir tahun.
Dengan adanya proyek ini, ZM pun menilai proses administrasi lelang proyek di Kota Bogor masih perbaikkan kelayakkan.
Terlebih, lokasi jalur sepeda di Jalan Jendral Sudirman itu termasuk padat aktivitas warga yang perlu diperhatikan dalam menghitung risiko waktu pengerjaan.
Contonya, sebelum proyek dikerjakan harus disosialisasikan kepada masyarakat sekitar yang tentu juga akan menyita waktu.
“Sangat padat aktivitasnya baik untuk kalangan usaha, perkantoran, sarana kesehatan, rumah ibadah dan pedagang kaki lima (PKL)," kata ZM.
Baca juga: Polresta Bogor Kota berlakukan "Zebra Zero Pak Ogah"
Baca juga: Wali Kota Bogor naikkan bonus atlet Rp100 juta, ini alasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Menurut ZM di Bogor, Senin, proyek jalur sepeda tersebut menjadi riskan karena tetap dilelangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor pada akhir tahun ini.
Padahal telah diketahui, cuaca di Kota Bogor sebagai "kota hujan", setiap akhir tahun curah hujannnya selalu meningkat bahkan masuk dalam kewaspadaan cuaca ekstrem.
Apalagi, kata dia, proyek tersebut masih dalam kategori tidak esensial yang artinya tidak terlalu menjadi prioritas.
"Saya khawatir jika proyek ini tidak selesai tepat waktu. Imbasnya menjadi silpa dan beban proyek selanjutnya,” ungkap ZM di Kota Bogor, Senin.
ZM menambahkan, untuk proyek yang sudah direncanakan di awal tahun, sebaiknya proses lelang tidak dilakukan mepet di akhir tahun.
Dengan adanya proyek ini, ZM pun menilai proses administrasi lelang proyek di Kota Bogor masih perbaikkan kelayakkan.
Terlebih, lokasi jalur sepeda di Jalan Jendral Sudirman itu termasuk padat aktivitas warga yang perlu diperhatikan dalam menghitung risiko waktu pengerjaan.
Contonya, sebelum proyek dikerjakan harus disosialisasikan kepada masyarakat sekitar yang tentu juga akan menyita waktu.
“Sangat padat aktivitasnya baik untuk kalangan usaha, perkantoran, sarana kesehatan, rumah ibadah dan pedagang kaki lima (PKL)," kata ZM.
Baca juga: Polresta Bogor Kota berlakukan "Zebra Zero Pak Ogah"
Baca juga: Wali Kota Bogor naikkan bonus atlet Rp100 juta, ini alasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021