Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, tengah mengkaji penyesuaian tarif progresif pelanggan dengan penggunaan air di atas 10 meter kubik per bulan, yang rencananya mulai diberlakukan awal 2022.

"Kami pastikan penyesuaiannya tidak signifikan, maksimal itu di angka 20 persen. Tapi, saat ini masih kami kaji dengan memperhatikan kesesuaian kemampuan masyarakat," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Dia mengatakan pelanggan dengan penggunaan air mulai 0-10 meter kubik per bulan tidak akan mengalami kenaikan tarif yang tengah dikaji ini. Penyesuaian tarif hanya diberlakukan pada pelanggan air di atas 10 meter kubik.

"Kan yang biasanya itu Rp9.000 per meter kubik nanti menjadi sekitar Rp11.000, namun keputusan finalnya masih menunggu hasil kajian," katanya.

Usep menjelaskan penyesuaian tarif ini sebenarnya merupakan bagian dari subsidi silang dalam rangka meningkatkan cakupan layanan. Hasil penyesuaian tarif itu akan digunakan untuk membangun saluran pipa ke berbagai wilayah di Kabupaten Bekasi.

"Hasilnya, itu akan digunakan untuk melayani daerah lain yang belum tersentuh layanan air bersih PDAM," ucapnya.

Berdasarkan rencana bisnis perusahaan, kata Usep, PDAM Tirta Bhagasasi sebenarnya telah menemukan potensi peningkatan cakupan layanan. Potensi itu didapat dari alih kelola pelayanan air minum dari pengembang perusahaan dan perumahan kepada pihaknya.

"Sebagai bagian dari upaya akselerasi, penyesuaian tarif ini bisa dijadikan sebagai salah satu opsi. Dengan skema tarif, perluasan cakupan layanan bisa kami capai dengan signifikan. Indikatornya, bila target penambahan pelanggan baru kami sebanyak 15.000 pelanggan per tahun, sekarang kami berani memasang target penambahan pelanggan baru sampai 50.000 pelanggan," katanya.

Usep mengatakan PDAM Tirta Bhagasasi sebenarnya menjadi perusahaan air daerah dengan jumlah pelanggan terbesar di Jawa Barat namun dibandingkan dengan cakupan wilayah masih terbilang kecil.

Saat ini tercatat ada 280.000 pelanggan dari Kota dan Kabupaten Bekasi. Untuk Kabupaten Bekasi, belum seluruh wilayah terpasang saluran air minum. "Maka saat ini berbagai upaya terus dilakukan agar seluruh warga Kabupaten Bekasi, khususnya bisa terlayani," katanya.

Selain mengandalkan tambahan modal dari hasil penyesuaian, pihaknya juga terus menjajaki kerja sama dengan pihak swasta. "Pihak swasta terus dalam penjajakan, sesuai dengan arahan pimpinan," kata dia.

Baca juga: PDAM Bekasi wajibkan scan PeduliLindungi bagi pegawai dan tamu

Baca juga: PDAM Bekasi buka opsi kerja sama swasta guna kejar target

Baca juga: Sambut HUT ke-40, PDAM Bekasi gratiskan sambung ulang

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021