Terdapat hal unik yang dijumpai di gelaran karpet merah Malam Penganugerahan Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini. Salah satunya adalah para tamu wanita yang mengenakan ragam kebaya Nusantara yang modern dan modis.
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2021 Reza Rahardian mengungkapkan bahwa konsep perhelatan tahun ini terinspirasi dari FFI tahun 1955.
"Konsep acara hari ini, dari busana, banyak terinspirasi dari FFI di tahun 1955 dan setelahnya, di mana para wanita mengenakan kebaya dan pria mengenakan tuksedo gitu, ya. Buat saya, itu indah," kata Reza di sela wawancara di red carpet FFI 2021 di Jakarta, Rabu (10/11) malam.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah pemain film Prilly Latuconsina yang mengenakan kebaya Bali bernuansa hitam dan ditaburi dengan payet berwarna emas. Perpaduan ini menghasilkan tampilan elegan tanpa mengurangi kesan tradisional dari kekhasan kebaya Pulau Dewata.
"Kebaya Bali rancangan Anne Avantie. Ini adalah pertama kali aku pakai kebaya di acara sebesar ini. Aku persiapkan pakai kebaya Bali dengan sentuhan yang sangat tradisional," kata Prilly yang memenangi Aktris Terfavorit (Penghargaan Chitra Dewi) pada malam penganugerahan tersebut.
Ia mengaku menyukai kebaya Bali. Prilly menyebut dirinya selalu berusaha menyempatkan untuk mengenakan pakaian tradisional itu ketika berkunjung ke Pulau Dewata.
"Aku sangat jatuh cinta sama kebaya Bali. Untuk persiapan, kayaknya sebulan setengah, karena aku lumayan detail untuk hari ini. Mulai dari warnanya, payet gold, sampai kainnya aku juga ganti dua kali karena benar-benar ingin spesial banget untuk hari ini," kata dia.
Sementara, pasangan ibu dan anak, Wulan Guritno dan Shaloom Syach Razadee tampil mengenakan kebaya rancangan Ghea Fashion Studio yang menonjolkan kesan sederhana namun tetap mewah. Aktris Happy Salma juga mengenakan set kebaya berwarna merah muda dan ungu dari rumah mode yang sama.
Bicara soal warna pink dan ungu, pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik Arawinda Kirana juga hadir dengan perpaduan warna yang hampir sama. Hal ini agaknya disesuaikan dengan warna ungu yang sangat identik dengan film terbarunya, "Yuni".
Aktris Asmara Abigail juga tampil memukau dengan gaun dari Toton the Label, yang identik dengan mencampurkan konsep elemen tradisional dengan modifikasi modern yang sophisiticated.
Ada juga Luna Maya yang mengenakan busana dari Didi Budiardjo, yang memadukan atasan hitam klasik berkonsep fushion dari sejumlah inspirasi budaya, dengan bawahan putih yang menunjang penampilan elegannya.
"Aku sekarang menggunakan rancangan dari Didi Budiarjo. Dengan makeup-nya simpel, smokey eyes, dengan tatanan rambut simpel, dan bajunya dengan konsep campuran. Aku suka banget," kata Luna.
Sementara itu, dua aktris Nirina Zubir dan Dian Sastrowardoyo tampil sederhana namun begitu khas akan nuansa Indonesia melalui koleksi Sejauh Mata Memandang yang didominasi dengan warna merah.
"Aku suka sama konsep tradisional, dan aku pikir sudah saatnya kita kembali membawakan baju-baju tradisional seperti ini," kata Dian.
Di sisi lain, para hadirin pria seperti aktor senior Lukman Sardi dan Ketua Komite FFI 2021 Reza Rahardian tampil klasik dengan paduan warna hitam-putih, dan balutan tuksedo dan set dari Wong Hang. Iqbaal Ramadhan juga memadukan warna yang sama, namun dengan kesan retro yang lebih kental.
Baca juga: Daftar pemenang Piala Citra di FFI 2021
Baca juga: FFI umumkan daftar nama dewan juri akhir Piala Citra
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2021 Reza Rahardian mengungkapkan bahwa konsep perhelatan tahun ini terinspirasi dari FFI tahun 1955.
"Konsep acara hari ini, dari busana, banyak terinspirasi dari FFI di tahun 1955 dan setelahnya, di mana para wanita mengenakan kebaya dan pria mengenakan tuksedo gitu, ya. Buat saya, itu indah," kata Reza di sela wawancara di red carpet FFI 2021 di Jakarta, Rabu (10/11) malam.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah pemain film Prilly Latuconsina yang mengenakan kebaya Bali bernuansa hitam dan ditaburi dengan payet berwarna emas. Perpaduan ini menghasilkan tampilan elegan tanpa mengurangi kesan tradisional dari kekhasan kebaya Pulau Dewata.
"Kebaya Bali rancangan Anne Avantie. Ini adalah pertama kali aku pakai kebaya di acara sebesar ini. Aku persiapkan pakai kebaya Bali dengan sentuhan yang sangat tradisional," kata Prilly yang memenangi Aktris Terfavorit (Penghargaan Chitra Dewi) pada malam penganugerahan tersebut.
Ia mengaku menyukai kebaya Bali. Prilly menyebut dirinya selalu berusaha menyempatkan untuk mengenakan pakaian tradisional itu ketika berkunjung ke Pulau Dewata.
"Aku sangat jatuh cinta sama kebaya Bali. Untuk persiapan, kayaknya sebulan setengah, karena aku lumayan detail untuk hari ini. Mulai dari warnanya, payet gold, sampai kainnya aku juga ganti dua kali karena benar-benar ingin spesial banget untuk hari ini," kata dia.
Sementara, pasangan ibu dan anak, Wulan Guritno dan Shaloom Syach Razadee tampil mengenakan kebaya rancangan Ghea Fashion Studio yang menonjolkan kesan sederhana namun tetap mewah. Aktris Happy Salma juga mengenakan set kebaya berwarna merah muda dan ungu dari rumah mode yang sama.
Bicara soal warna pink dan ungu, pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik Arawinda Kirana juga hadir dengan perpaduan warna yang hampir sama. Hal ini agaknya disesuaikan dengan warna ungu yang sangat identik dengan film terbarunya, "Yuni".
Aktris Asmara Abigail juga tampil memukau dengan gaun dari Toton the Label, yang identik dengan mencampurkan konsep elemen tradisional dengan modifikasi modern yang sophisiticated.
Ada juga Luna Maya yang mengenakan busana dari Didi Budiardjo, yang memadukan atasan hitam klasik berkonsep fushion dari sejumlah inspirasi budaya, dengan bawahan putih yang menunjang penampilan elegannya.
"Aku sekarang menggunakan rancangan dari Didi Budiarjo. Dengan makeup-nya simpel, smokey eyes, dengan tatanan rambut simpel, dan bajunya dengan konsep campuran. Aku suka banget," kata Luna.
Sementara itu, dua aktris Nirina Zubir dan Dian Sastrowardoyo tampil sederhana namun begitu khas akan nuansa Indonesia melalui koleksi Sejauh Mata Memandang yang didominasi dengan warna merah.
"Aku suka sama konsep tradisional, dan aku pikir sudah saatnya kita kembali membawakan baju-baju tradisional seperti ini," kata Dian.
Di sisi lain, para hadirin pria seperti aktor senior Lukman Sardi dan Ketua Komite FFI 2021 Reza Rahardian tampil klasik dengan paduan warna hitam-putih, dan balutan tuksedo dan set dari Wong Hang. Iqbaal Ramadhan juga memadukan warna yang sama, namun dengan kesan retro yang lebih kental.
Baca juga: Daftar pemenang Piala Citra di FFI 2021
Baca juga: FFI umumkan daftar nama dewan juri akhir Piala Citra
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021