Doktor Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., terpilih sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia periode 2021-2025 yang memiliki visi menguatkan kembali Fasilkom UI sebagai pusat unggulan pegembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.
"Untuk menjadi pusat unggulan pengembangan TIK, berarti Fasilkom UI harus memiliki SDM yang berkompetensi tinggi menghasilkan karya nyata yang berguna dari hasil kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga selalu menjadi ‘top referral’ di bidang TIK, Fasilkom yang selalu menghasilkan lulusan berkualitas, serta mampu berkontribusi positif di masyarakat," kata Petrus Mursanto di UI Kota Depok, Selasa.
Petrus Mursanto terpilih menjadi Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) masa bakti 2021 – 2025 setelah melalui proses asesmen di hadapan Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Sekretaris Universitas dan Para Wakil Rektor yang dilaksanakan pada Selasa (9/11) secara daring serta disiarkan langsung melalui kanal Youtube UI dan UI Teve.
Petrus Mursanto terpilih setelah unggul dari dua kandidat calon Dekan Fasilkom UI lainnya, yaitu Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom, M.Kom, Ph.D., dan Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S,T., M.Kom.
Untuk meraih visi dan misinya, secara garis besar Santo memaparkan enam program kerja yang dirancangnya. Program kerja prioritas pertamanya adalah peningkatan jumlah dan kualifikasi SDM untuk mewujudkan rasio 1 dosen : 25 mahasiswa.
Program ini diajukan, karena ia ingin mengatasi masalah mendasar yaitu jumlah dosen tetap Fasilkom yang relatif konstan selama delapan tahun terakhir. Jumlah dosen ideal yang ditetapkan adalah 100 dosen tetap bergelar doktor.
Selain itu, kinerja dosen juga perlu didukung oleh tenaga kependidikan yang andal dengan memberikan pelatihan yang sesuai peran masing-masing unit kerja dan disediakan lingkungan kerja yang nyaman serta jenjang karier yang jelas.
Program kerja kedua adalah terkait strategi di bidang pendidikan secara umum. Menurutnya, dengan berbekal dosen dan kualifikasi yang mumpuni maka Fasilkom harus mampu menghasilkan kualitas lulusan yang menguasai kompetensi bidang TIK selain 9 nilai UI sebagai soft skill.
Tak hanya itu, materi Massive Open Online Courses (MOOC) yang telah disiapkan harus terus ditambah dan disempurnakan, dan juga peran Unit Penjaminan Mutu Akademik Fakultas (UPMAF) perlu ditingkatkan untuk mengawal kualitas MOOC agar sesuai dengan standar pembelajaran jarak jauh.
Selanjutnya, program kerja ketiga adalah upaya revitalisasi laboratorium riset, yaitu setiap lab riset Fasilkom didorong untuk memiliki kerja sama dengan lembaga riset dan menghasilkan topik-topik unggulan sehingga bisa menghasilkan produk yang relevan dan berdaya guna.
Program keempat adalah internasionalisasi program studi (prodi). Saat ini semua prodi di Fasilkom sudah terkakreditasi unggul, dan terus menjalin kerja sama untuk Joint-Supervision, Joint-Publication, dan Joint-Research setidaknya minimal dengan 10 mitra institusi penyelenggara Double-Degree yang sudah terjalin selama ini.
Kemudian, pada program kerja kelima adalah peningkatan kerja sama dengan para mitra dalam bidang Tri Dharma diantaranya institusi pendidikan maupun industri dalam dan luar negeri dalam rangka mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka; penerapan hasil riset dalam kurikulum; komunikasi intensif dengan alumni; dan koordinasi intensif dengan Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Pusilkom) yang merupakan perusahaan unit ventura di bawah Fasilkom UI.
Program yang terakhir adalah integrasi data antara bidang dan unit kerja untuk mendukung tata kelola. Ia berpendapat bahwa terpusatnya data Tri Dharma lintas bidang memudahkan menarik dan mengolah data secara cepat untuk kebutuhan pelaporan dan analisis bagi pengambilan keputusan efektif, akurat, dan tepat sasaran.
Petrus Mursanto bergabung ke Fasilkom sejak 1992. Ia menyelesaikan studi Sarjana Teknik Elektro di UI, kemudian melanjutakan studi Master of Science di University of Auckland, dan berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Komputer di UI.
Mata kuliah yang ia ajarkan terkait sistem digital, rekayasa perangkat lunak, organisasi komputer, dan requirement engineering. Hingga saat ini, riset yang ia tekuni diantaranya di bidang reconfigurable computing, embedded system, dan software engineering.
Santo memiliki berbagai pengalaman penugasan yang pernah ia jalani yaitu, sebagai Kepala Enterprise Computing Lab (ECL); anggota UPMAF; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan; dan jabatan terakhir yang diembannya adalah sebagai Pejabat Dekan Fasilkom UI.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi Isolasinfo bantu warga isoman
Baca juga: Mahasiswa Fasilkom UI raih "High Honours" ajang internasional
Baca juga: Fasilkom UI luncurkan aplikasi program magang kampus merdeka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Untuk menjadi pusat unggulan pengembangan TIK, berarti Fasilkom UI harus memiliki SDM yang berkompetensi tinggi menghasilkan karya nyata yang berguna dari hasil kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga selalu menjadi ‘top referral’ di bidang TIK, Fasilkom yang selalu menghasilkan lulusan berkualitas, serta mampu berkontribusi positif di masyarakat," kata Petrus Mursanto di UI Kota Depok, Selasa.
Petrus Mursanto terpilih menjadi Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) masa bakti 2021 – 2025 setelah melalui proses asesmen di hadapan Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Sekretaris Universitas dan Para Wakil Rektor yang dilaksanakan pada Selasa (9/11) secara daring serta disiarkan langsung melalui kanal Youtube UI dan UI Teve.
Petrus Mursanto terpilih setelah unggul dari dua kandidat calon Dekan Fasilkom UI lainnya, yaitu Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom, M.Kom, Ph.D., dan Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S,T., M.Kom.
Untuk meraih visi dan misinya, secara garis besar Santo memaparkan enam program kerja yang dirancangnya. Program kerja prioritas pertamanya adalah peningkatan jumlah dan kualifikasi SDM untuk mewujudkan rasio 1 dosen : 25 mahasiswa.
Program ini diajukan, karena ia ingin mengatasi masalah mendasar yaitu jumlah dosen tetap Fasilkom yang relatif konstan selama delapan tahun terakhir. Jumlah dosen ideal yang ditetapkan adalah 100 dosen tetap bergelar doktor.
Selain itu, kinerja dosen juga perlu didukung oleh tenaga kependidikan yang andal dengan memberikan pelatihan yang sesuai peran masing-masing unit kerja dan disediakan lingkungan kerja yang nyaman serta jenjang karier yang jelas.
Program kerja kedua adalah terkait strategi di bidang pendidikan secara umum. Menurutnya, dengan berbekal dosen dan kualifikasi yang mumpuni maka Fasilkom harus mampu menghasilkan kualitas lulusan yang menguasai kompetensi bidang TIK selain 9 nilai UI sebagai soft skill.
Tak hanya itu, materi Massive Open Online Courses (MOOC) yang telah disiapkan harus terus ditambah dan disempurnakan, dan juga peran Unit Penjaminan Mutu Akademik Fakultas (UPMAF) perlu ditingkatkan untuk mengawal kualitas MOOC agar sesuai dengan standar pembelajaran jarak jauh.
Selanjutnya, program kerja ketiga adalah upaya revitalisasi laboratorium riset, yaitu setiap lab riset Fasilkom didorong untuk memiliki kerja sama dengan lembaga riset dan menghasilkan topik-topik unggulan sehingga bisa menghasilkan produk yang relevan dan berdaya guna.
Program keempat adalah internasionalisasi program studi (prodi). Saat ini semua prodi di Fasilkom sudah terkakreditasi unggul, dan terus menjalin kerja sama untuk Joint-Supervision, Joint-Publication, dan Joint-Research setidaknya minimal dengan 10 mitra institusi penyelenggara Double-Degree yang sudah terjalin selama ini.
Kemudian, pada program kerja kelima adalah peningkatan kerja sama dengan para mitra dalam bidang Tri Dharma diantaranya institusi pendidikan maupun industri dalam dan luar negeri dalam rangka mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka; penerapan hasil riset dalam kurikulum; komunikasi intensif dengan alumni; dan koordinasi intensif dengan Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Pusilkom) yang merupakan perusahaan unit ventura di bawah Fasilkom UI.
Program yang terakhir adalah integrasi data antara bidang dan unit kerja untuk mendukung tata kelola. Ia berpendapat bahwa terpusatnya data Tri Dharma lintas bidang memudahkan menarik dan mengolah data secara cepat untuk kebutuhan pelaporan dan analisis bagi pengambilan keputusan efektif, akurat, dan tepat sasaran.
Petrus Mursanto bergabung ke Fasilkom sejak 1992. Ia menyelesaikan studi Sarjana Teknik Elektro di UI, kemudian melanjutakan studi Master of Science di University of Auckland, dan berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Komputer di UI.
Mata kuliah yang ia ajarkan terkait sistem digital, rekayasa perangkat lunak, organisasi komputer, dan requirement engineering. Hingga saat ini, riset yang ia tekuni diantaranya di bidang reconfigurable computing, embedded system, dan software engineering.
Santo memiliki berbagai pengalaman penugasan yang pernah ia jalani yaitu, sebagai Kepala Enterprise Computing Lab (ECL); anggota UPMAF; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan; dan jabatan terakhir yang diembannya adalah sebagai Pejabat Dekan Fasilkom UI.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi Isolasinfo bantu warga isoman
Baca juga: Mahasiswa Fasilkom UI raih "High Honours" ajang internasional
Baca juga: Fasilkom UI luncurkan aplikasi program magang kampus merdeka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021