Pembudidaya ikan lele dari Desa Dukuh, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memanfaatkan teknologi pakan ikan, untuk meningkatkan hasil budi daya.

"Sebelum menggunakan teknologi 'eFishery', setiap kolam lele hanya menghasilkan 700 kilogram, tapi sekarang sudah bisa 1,3 ton," kata pembudidaya ikan lele asal Desa Dukuh, Kabupaten Cirebon Jimat Ali Santoso di Cirebon, Kamis.

Jimat mengatakan perkenalannya dengan teknologi "eFishery" baru satu tahun yang lalau, di mana pada waktu itu, dirinya merasa bingung ketika memberi makan ikan lele budidaya.

Karena, perkembangan ikan tidak merata sehingga, butuh waktu lama untuk memilih ketika panen tiba, selain itu banyak ikan yang tidak masuk kriteria pasar.

Hal tersebut kata Jimat, disebabkan pola makan yang tidak teratur, serta belum merata. Sehingga banyak ikan yang masih kelaparan, dan itu menjadikan tumbuh tidak seragam.

"Alat ini (eFishery') cara kerjanya itu memberikan makan, ikan dan lontarannya juga jauh, sehingga ikan yang ada di kolam bisa makan semua. Selain itu kita juga tinggal setel melalui aplikasi di gawai. Jadi di mana pun kita bisa memberi makan dengan teratur," katanya.

Jimat yang juga sebagai ketua Kelompok Pembudidaya Lele Balong Sewu, Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, mengaku akan terus mengedukasi pembudidaya lainnya, agar dapat menerapkan teknologi.

Karena pada era digital seperti saat ini, semua bisa semakin efisien, dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan.

"Harapannya bisa diikuti semua pembudidaya, karena pendapatan kita bisa lebih meningkat," ujarnya.

Sementara Co-Founder dan Chief of Staff eFishery Chrisna Aditya mengatakan secara nasional pembudidaya yang sudah bermitra dengan "eFishery" sebanyak 20 ribu, dan diharapkan pada akhir tahun ini bisa menjangkau lebih banyak lagi.

"Saat ini sudah lebih dari 20.000 pembudidaya yang menjadi bagian dari 'eFishery' selama 8 tahun berdiri," katanya.

Ia mengatakan potensi dibidang budi daya cukup besar, sehingga "eFishery' secara konsisten melahirkan berbagai terobosan yang mampu mengakselerasi pertumbuhan industri akuakultur, contohnya dengan menciptakan aplikasi eFisheryKu.

Platform ini dirancang khusus untuk mempermudah aktivitas budidaya ikan, mulai dari awal hingga akhir proses budidaya.

"Aplikasi ini menyediakan berbagai kebutuhan para pembudidaya, mulai dari akses terhadap pembelian pakan, penjualan ikan, hingga pengajuan permodalan," tuturnya.

Baca juga: Berkat teknologi, pembudi daya lele Cirebon akui produksi meningkat

Baca juga: CIREBON KEMBANGAN BIBIT IKAN LELE SANGKURIANG

Baca juga: PERIKANAN CIREBON GALAKKAN BUDIDAYA LELE DAN GURAME

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021