Wali Kota Bandung Oded M. Danial memerintahkan jajarannya untuk intensif berkoordinasi dengan kabupaten dan kota lain di sekitarnya guna membahas penanganan banjir yang mulai timbul pada musim hujan akhir 2021.
"Dalam menghadapi musim hujan ini secepatnya kita adakan rapat kerja rekonsiliasi dengan wilayah lain, pemerintah lain, dalam hal ini dengan Cimahi dan Kabupaten Bandung. Asda (Asisten Sekretaris Daerah) 1 sudah ada rapat dengan mereka, tapi keburu banjir datang," kata dia di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, hal yang perlu dibahas dan ditangani segera, yakni banjir di kawasan perbatasan daerah seperti yang terjadi di Jalan Amir Machmud Cimindi, Kota Cimahi, Selasa (2/11) malam dan wilayah akses keluar masuk Kota Bandung, seperti di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang kerap dilanda banjir.
Ia juga memerintahkan jajarannya mengajak pemerintah daerah sekitar agar intensif berkoordinasi dengan level pemerintah provinsi karena penanganan banjir di Bandung Raya perlu dimediasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Jajaran sudah meminta izin lagi, hari ini besok dan akan terus mengonsolidasikan ini dengan provinsi, karena hal ini perlu diperhatikan dengan adanya kebersamaan dengan provinsi juga," kata Oded.
Menurut dia, penanganan banjir di wilayah Bandung Raya tidak bisa hanya secara parsial per wilayah, namun juga perlu ditangani masing-masing wilayah secara beriringan.
"Karena ini tidak bisa parsial, ini harus ada kerja sama dengan wilayah lain. Tapi kan harus ada yang mediasinya dari provinsi," kata dia.
Di Kota Bandung tercatat ada 17 titik banjir saat hujan mengguyur kawasan Bandung pada Selasa (2/11) sejak sore hingga malam hari.
Banjir paling parah terjadi di kawasan Babakan Cibereum dengan air setinggi 60 centimeter sehingga air masuk rumah warga.
Baca juga: Wali Kota Bandung minta setiap kecamatan cegah banjir
Baca juga: Banjir mengakibatkan jalanan tergenang di Bandung Selatan
Baca juga: Akses utama Bandung-Cimahi diterjang banjir sebabkan kemacetan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Dalam menghadapi musim hujan ini secepatnya kita adakan rapat kerja rekonsiliasi dengan wilayah lain, pemerintah lain, dalam hal ini dengan Cimahi dan Kabupaten Bandung. Asda (Asisten Sekretaris Daerah) 1 sudah ada rapat dengan mereka, tapi keburu banjir datang," kata dia di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, hal yang perlu dibahas dan ditangani segera, yakni banjir di kawasan perbatasan daerah seperti yang terjadi di Jalan Amir Machmud Cimindi, Kota Cimahi, Selasa (2/11) malam dan wilayah akses keluar masuk Kota Bandung, seperti di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang kerap dilanda banjir.
Ia juga memerintahkan jajarannya mengajak pemerintah daerah sekitar agar intensif berkoordinasi dengan level pemerintah provinsi karena penanganan banjir di Bandung Raya perlu dimediasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Jajaran sudah meminta izin lagi, hari ini besok dan akan terus mengonsolidasikan ini dengan provinsi, karena hal ini perlu diperhatikan dengan adanya kebersamaan dengan provinsi juga," kata Oded.
Menurut dia, penanganan banjir di wilayah Bandung Raya tidak bisa hanya secara parsial per wilayah, namun juga perlu ditangani masing-masing wilayah secara beriringan.
"Karena ini tidak bisa parsial, ini harus ada kerja sama dengan wilayah lain. Tapi kan harus ada yang mediasinya dari provinsi," kata dia.
Di Kota Bandung tercatat ada 17 titik banjir saat hujan mengguyur kawasan Bandung pada Selasa (2/11) sejak sore hingga malam hari.
Banjir paling parah terjadi di kawasan Babakan Cibereum dengan air setinggi 60 centimeter sehingga air masuk rumah warga.
Baca juga: Wali Kota Bandung minta setiap kecamatan cegah banjir
Baca juga: Banjir mengakibatkan jalanan tergenang di Bandung Selatan
Baca juga: Akses utama Bandung-Cimahi diterjang banjir sebabkan kemacetan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021