Pemerintah Kabupaten Subang, Jabar, meminta Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR segera menurunkan alat pengeruk amfibi untuk pengerukan Sungai Cipunagara, sebagai langkah antisipasi banjir di wilayah itu.
Bupati Subang Ruhimat, dalam siaran persnya di Subang, Selasa mengatakan kalau saat ini sudah memasuki musim hujan. Atas hal tersebut perlu segera dilakukan langkah antisipasi banjir di daerahnya.
"Kami sudah membahas tentang langkah antisipasi banjir, khususnya di wilayah Subang utara yang selalu banjir setiap musim hujan. Pembahasan dilakukan bersama Kepala Balai BBWS Citarum Kementerian PUPR Bastari," kata dia.
Diharapkan agar BBWS Citarum segera menurun alat pengeruk amfibi untuk pengerukan sungai Cipunagara. Hal itu perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi banjir di wilayah Subang utara.
Sebelumnya pihaknya juga telah melakukan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan banjir, yaitu dengan melaksanakan normalisasi sungai di Tegalurung dan Blanakan.
Salah seorang tokoh masyarakat Subang utara, Herman menyampaikan kalau pihaknya telah melakukan berbagai inisiatif bersama para masyarakat untuk menanggulangi banjir.
Di antara ialah dengan mengeruk sungai yang ada di Desa Muara serta perbaikan tanggul yang jebol.
Lebih lanjut, ia meminta BBWS Citarum menurunkan alat pengeruk amfibi ke Desa Muara untuk pengerukan Sungai Cipunagara. Itu harus dilakukan karena dengan pengerukan, maka aliran air sungai akan lebih cepat menuju laut.
Kepala Balai BBWS Citarum Kementerian PUPR, Bastari menyampaikan, banjir merupakan salah satu bencana yang menjadi perhatian. Bahkan BBWS telah melakukan berbagai solusi, salah satunya dengan membangun bendungan Sadawarna yang berada di Kecamatan Cipunagara Subang.
Menurut kajian yang dilakukan, dengan adanya bendungan Sadawarna, akan mampu mengurai potensi banjir sebesar 10 persen.
Senin menanggapi keinginan untuk menurunkan alat pengeruk amfibi untuk pengerukan sungai Cipunagara, pihak BBWS akan segera menurunkan alat pengeruk tersebut.
Baca juga: Polisi belum temukan pembunuh ibu dan anak Subang usai dua bulan berlalu
Baca juga: Jawa Barat tawarkan proyek Wisata Ciater seluas 450 hektare ke investor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bupati Subang Ruhimat, dalam siaran persnya di Subang, Selasa mengatakan kalau saat ini sudah memasuki musim hujan. Atas hal tersebut perlu segera dilakukan langkah antisipasi banjir di daerahnya.
"Kami sudah membahas tentang langkah antisipasi banjir, khususnya di wilayah Subang utara yang selalu banjir setiap musim hujan. Pembahasan dilakukan bersama Kepala Balai BBWS Citarum Kementerian PUPR Bastari," kata dia.
Diharapkan agar BBWS Citarum segera menurun alat pengeruk amfibi untuk pengerukan sungai Cipunagara. Hal itu perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi banjir di wilayah Subang utara.
Sebelumnya pihaknya juga telah melakukan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan banjir, yaitu dengan melaksanakan normalisasi sungai di Tegalurung dan Blanakan.
Salah seorang tokoh masyarakat Subang utara, Herman menyampaikan kalau pihaknya telah melakukan berbagai inisiatif bersama para masyarakat untuk menanggulangi banjir.
Di antara ialah dengan mengeruk sungai yang ada di Desa Muara serta perbaikan tanggul yang jebol.
Lebih lanjut, ia meminta BBWS Citarum menurunkan alat pengeruk amfibi ke Desa Muara untuk pengerukan Sungai Cipunagara. Itu harus dilakukan karena dengan pengerukan, maka aliran air sungai akan lebih cepat menuju laut.
Kepala Balai BBWS Citarum Kementerian PUPR, Bastari menyampaikan, banjir merupakan salah satu bencana yang menjadi perhatian. Bahkan BBWS telah melakukan berbagai solusi, salah satunya dengan membangun bendungan Sadawarna yang berada di Kecamatan Cipunagara Subang.
Menurut kajian yang dilakukan, dengan adanya bendungan Sadawarna, akan mampu mengurai potensi banjir sebesar 10 persen.
Senin menanggapi keinginan untuk menurunkan alat pengeruk amfibi untuk pengerukan sungai Cipunagara, pihak BBWS akan segera menurunkan alat pengeruk tersebut.
Baca juga: Polisi belum temukan pembunuh ibu dan anak Subang usai dua bulan berlalu
Baca juga: Jawa Barat tawarkan proyek Wisata Ciater seluas 450 hektare ke investor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021