ANTARAJAWABARAT.com, 30/7 - Sebanyak 50 penerima anugerah Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) tampil dalam acara puncak "Indonesia Channel 2011" di Eldorado, Bandung, Jumat malam (29/7).
Pagelaran ini merupakan acara puncak setelah para peserta mengikuti pelatihan sejak April 2011.
"Senang dan lega sekali rasanya sudah bisa menampilkan tarian Bali, salah satu ciri khas bangsa Indonesia," ungkap Amelia Darmawan, peserta dari negara tetangga, Australia, seusai acara.
Amelia yang baru saja lulus sebagai sarjana komunikasi di New South Wales University ini mengaku sangat tertarik dengan seni dan kebudayaan Indonesia.
Menurutnya, dia sengaja memilih Bali sebagai tujuan program pelatihan sejak dirinya mengirimkan aplikasi BSBI."Beruntungnya pilihan saya itu pun diterima," lanjutnya.
"Belajar tari Bali itu sulit, saya harus berlatih lebih keras. Tapi karena tariannya sangat indah, saya jadi senang latihannya," lanjut Amelia.
Selama tiga bulan Amelia dan 49 peserta lainnya ditempatkan di beberapa sanggar seni yang tersebar di Pulau Jawa.
Sanggar-sanggar tersebut merupakan mitra Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, di antaranya Saung Angklung Udjo (Bandung), Sanggar Soerya Soemirat (Surakarta), Studio Tydif (Surabaya), dan Sanggar Semarandana (Denpasar).
Menurut Juru Bicara Kemlu RI, Kusuma Habir, peserta tidak hanya diperkenalkan dan dilatih tarian tradisional saja, tapi juga seni musik dan nilai-nilai kehidupan masyarakat di Indonesia.
Bahkan, mereka juga diberi pembelajaran tentang Bahasa Indonesia, kunjungan ke tempat bersejarah, dan mengikuti upacara adat setempat.
"Mereka harus bisa hidup dan berinteraksi dengan kehidupan masyarakat setempat, sesuai kota dimana sanggar mereka berada," kata Kusuma.
Para peserta juga diberi kesempatan untuk memperkenalkan kebudayaan negara asalnya dalam kuliah umum di sejumlah universitas dan sekolah.
Pihaknya berharap, para peserta bisa membagi pengalaman mereka selama hidup di Indonesia, setelah kembali ke negara asalnya.***6***
(T.PSO-277/C/Y003/Y003)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Pagelaran ini merupakan acara puncak setelah para peserta mengikuti pelatihan sejak April 2011.
"Senang dan lega sekali rasanya sudah bisa menampilkan tarian Bali, salah satu ciri khas bangsa Indonesia," ungkap Amelia Darmawan, peserta dari negara tetangga, Australia, seusai acara.
Amelia yang baru saja lulus sebagai sarjana komunikasi di New South Wales University ini mengaku sangat tertarik dengan seni dan kebudayaan Indonesia.
Menurutnya, dia sengaja memilih Bali sebagai tujuan program pelatihan sejak dirinya mengirimkan aplikasi BSBI."Beruntungnya pilihan saya itu pun diterima," lanjutnya.
"Belajar tari Bali itu sulit, saya harus berlatih lebih keras. Tapi karena tariannya sangat indah, saya jadi senang latihannya," lanjut Amelia.
Selama tiga bulan Amelia dan 49 peserta lainnya ditempatkan di beberapa sanggar seni yang tersebar di Pulau Jawa.
Sanggar-sanggar tersebut merupakan mitra Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, di antaranya Saung Angklung Udjo (Bandung), Sanggar Soerya Soemirat (Surakarta), Studio Tydif (Surabaya), dan Sanggar Semarandana (Denpasar).
Menurut Juru Bicara Kemlu RI, Kusuma Habir, peserta tidak hanya diperkenalkan dan dilatih tarian tradisional saja, tapi juga seni musik dan nilai-nilai kehidupan masyarakat di Indonesia.
Bahkan, mereka juga diberi pembelajaran tentang Bahasa Indonesia, kunjungan ke tempat bersejarah, dan mengikuti upacara adat setempat.
"Mereka harus bisa hidup dan berinteraksi dengan kehidupan masyarakat setempat, sesuai kota dimana sanggar mereka berada," kata Kusuma.
Para peserta juga diberi kesempatan untuk memperkenalkan kebudayaan negara asalnya dalam kuliah umum di sejumlah universitas dan sekolah.
Pihaknya berharap, para peserta bisa membagi pengalaman mereka selama hidup di Indonesia, setelah kembali ke negara asalnya.***6***
(T.PSO-277/C/Y003/Y003)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011