Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tiga bencana alam melanda sejumlah wilayah di Cianjur dalam dua hari terakhir ini, namun tidak ada korban jiwa, hanya sebagian besar warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak.
Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan di Cianjur Senin, mengatakan bencana alam yang terjadi di tiga kecamatan, longsor di Kecamatan Cidaun, banjir dan angin puting beliung di Kecamatan Sukaluyu dan longsor di Kecamatan Warungkondang, dari ketiga lokasi tersebut, tidak ada korban jiwa hanya rumah warga rusak dan terendam banjir.
"Yang terbaru banjir dan angin puting beliung melanda empat desa di Kecamatan Sukaluyu dan longsor kecil di Kecamatan Warungkondang, dimana kedua peristiwa tersebut terjadi setelah hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.
Banjir dan puting beliung di Kecamatan Sukaluyu, ungkap dia, menyebabkan delapan rumah warga rusak berat tertimpa pohon dan puluhan lainnya rusak ringan terutama di bagian atap. Kepala keluarga yang rumahnya rusak terpaksa menumpang di rumah tetangga atau sanak saudaranya, sambil menunggu perbaikan.
Empat desa yang terdampak akibat angin puting beliung dan banjir diantaranya Desa Sukamulya, Babakansari, Mekarjaya dan Panyusuhan, sedangkan dampak paling parah terjadi di Desa Sukamulya.
"Untuk Desa Penyusunan hanya satu rumah terendam, sedangkan desa Babakan Sari dan Mekarjaya masing-masing hanya dua rumah terdampak angin puting beliung. Untuk Desa Sukamulya, delapan rumah rusak dengan kondisi atap yang tersapu angin serta dua rumah tertimpa pohon yang tumbang," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya terus mengimbau warga di tiga kecamatan untuk siaga bencana dan segera mengungsi, jika hujan lebat kembali turun dengan intensitas lebih dari dua, sebagai upaya antisipasi bencana alam susulan yang dapat setiap saat terjadi.
"Kami sudah menempatkan petugas dan relawan untuk terus memantau situasi di tiga lokasi berbeda, dan segera mengevakuasi warga ketika melihat tanda bencana alam susulan akan terjadi. Untuk warga yang sudah mengungsi, kami minta untuk bertahan dulu karena curah hujan masih tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan di Cianjur Senin, mengatakan bencana alam yang terjadi di tiga kecamatan, longsor di Kecamatan Cidaun, banjir dan angin puting beliung di Kecamatan Sukaluyu dan longsor di Kecamatan Warungkondang, dari ketiga lokasi tersebut, tidak ada korban jiwa hanya rumah warga rusak dan terendam banjir.
"Yang terbaru banjir dan angin puting beliung melanda empat desa di Kecamatan Sukaluyu dan longsor kecil di Kecamatan Warungkondang, dimana kedua peristiwa tersebut terjadi setelah hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.
Banjir dan puting beliung di Kecamatan Sukaluyu, ungkap dia, menyebabkan delapan rumah warga rusak berat tertimpa pohon dan puluhan lainnya rusak ringan terutama di bagian atap. Kepala keluarga yang rumahnya rusak terpaksa menumpang di rumah tetangga atau sanak saudaranya, sambil menunggu perbaikan.
Empat desa yang terdampak akibat angin puting beliung dan banjir diantaranya Desa Sukamulya, Babakansari, Mekarjaya dan Panyusuhan, sedangkan dampak paling parah terjadi di Desa Sukamulya.
"Untuk Desa Penyusunan hanya satu rumah terendam, sedangkan desa Babakan Sari dan Mekarjaya masing-masing hanya dua rumah terdampak angin puting beliung. Untuk Desa Sukamulya, delapan rumah rusak dengan kondisi atap yang tersapu angin serta dua rumah tertimpa pohon yang tumbang," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya terus mengimbau warga di tiga kecamatan untuk siaga bencana dan segera mengungsi, jika hujan lebat kembali turun dengan intensitas lebih dari dua, sebagai upaya antisipasi bencana alam susulan yang dapat setiap saat terjadi.
"Kami sudah menempatkan petugas dan relawan untuk terus memantau situasi di tiga lokasi berbeda, dan segera mengevakuasi warga ketika melihat tanda bencana alam susulan akan terjadi. Untuk warga yang sudah mengungsi, kami minta untuk bertahan dulu karena curah hujan masih tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021