Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Armuji menginginkan Jalan Tunjungan di pusat Kota Pahlawan menjadi pusat pemulihan ekonomi seperti di Braga, Bandung, Jawa Barat, dan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Jalan Tunjungan akan ditata sedemikian rupa. Kalau Bandung mempunyai Braga, Yogyakarta mempunyai Malioboro, dan Surabaya juga harus punya Tunjungan," kata Wawali Armuji di Surabaya, Senin.
Menurut Armuji, Jalan Tunjungan merupakan salah satu aset yang menjadu salah satu ikon di Kota Surabaya. Jalan yang berada di pusat Kota Surabaya ini dipenuhi dengan bangunan-bangunan lama yang bersejarah.
Bagi Armuji, jalan ini menjadi saksi atas berkembangnya Kota Surabaya. Waktu terus berjalan tidak membuat kenangan masa lalu hilang, seperti bangunan kolonial Belanda yang sebagian masih bertahan dan terawat.
"Maka tidak salah, jika Jalan Tanjungan jadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi warga," ujarnya.
Setelah menghadiri Pembukaan Surabaya Fashion Week (SWF) 2021 di Grand City Surabaya pada Minggu (31/10) malam, spontan Wawali Armuji menyempatkan diri untuk mengunjungi Jalan Tunjungan.
Saat itu, Armuji mendapatkan banyak masukan dari warga, salah satunya mengenai keberadaan lokasi parkir yang dinilai kurang bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana di Jalan Tunjungan.
"Kami segera tindak lanjuti dan rapatkan usulan itu," katanya.
Selain itu, Armuji juga mengunjungi sejumlah gerai kuliner yang meramaikan Jalan Tunjungan sembari mengingatkan pengunjung mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Armuji juga melihat pengerjaan mural bertemakan prokes yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya.
Armuji juga menunjukkan contoh mural 3D kepada komunitas mural untuk dijadikan inspirasi agar dapat mempercantik Jalan Tunjungan.
"Angka COVID-19 di Surabaya dapat ditekan, pertumbuhan dan pemulihan ekonomi perlahan berjalan. Saya minta warga tetap patuhi prokes dan anjuran pemerintah," katanya.
Baca juga: Jalan Braga Bandung direncanakan steril dari parkir kendaraan
Baca juga: Pemkot Bandung masih kaji rencana kawasan bebas parkir kendaraan di Jalan Braga
Baca juga: Mencicipi roti zaman kolonial di Braga Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jalan Tunjungan akan ditata sedemikian rupa. Kalau Bandung mempunyai Braga, Yogyakarta mempunyai Malioboro, dan Surabaya juga harus punya Tunjungan," kata Wawali Armuji di Surabaya, Senin.
Menurut Armuji, Jalan Tunjungan merupakan salah satu aset yang menjadu salah satu ikon di Kota Surabaya. Jalan yang berada di pusat Kota Surabaya ini dipenuhi dengan bangunan-bangunan lama yang bersejarah.
Bagi Armuji, jalan ini menjadi saksi atas berkembangnya Kota Surabaya. Waktu terus berjalan tidak membuat kenangan masa lalu hilang, seperti bangunan kolonial Belanda yang sebagian masih bertahan dan terawat.
"Maka tidak salah, jika Jalan Tanjungan jadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi warga," ujarnya.
Setelah menghadiri Pembukaan Surabaya Fashion Week (SWF) 2021 di Grand City Surabaya pada Minggu (31/10) malam, spontan Wawali Armuji menyempatkan diri untuk mengunjungi Jalan Tunjungan.
Saat itu, Armuji mendapatkan banyak masukan dari warga, salah satunya mengenai keberadaan lokasi parkir yang dinilai kurang bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana di Jalan Tunjungan.
"Kami segera tindak lanjuti dan rapatkan usulan itu," katanya.
Selain itu, Armuji juga mengunjungi sejumlah gerai kuliner yang meramaikan Jalan Tunjungan sembari mengingatkan pengunjung mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Armuji juga melihat pengerjaan mural bertemakan prokes yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya.
Armuji juga menunjukkan contoh mural 3D kepada komunitas mural untuk dijadikan inspirasi agar dapat mempercantik Jalan Tunjungan.
"Angka COVID-19 di Surabaya dapat ditekan, pertumbuhan dan pemulihan ekonomi perlahan berjalan. Saya minta warga tetap patuhi prokes dan anjuran pemerintah," katanya.
Baca juga: Jalan Braga Bandung direncanakan steril dari parkir kendaraan
Baca juga: Pemkot Bandung masih kaji rencana kawasan bebas parkir kendaraan di Jalan Braga
Baca juga: Mencicipi roti zaman kolonial di Braga Bandung
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021