Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup melemah seiring koreksi bursa saham regional Asia.
IHSG melemah 54,73 poin atau 0,82 persen ke posisi 6.602,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,22 poin atau 0,85 persen ke posisi 956,82.
"IHSG dan bursa saham regional Asia mengalami koreksi di akhir perdagangan hari ini, di mana pasar keuangan kembali dikejutkan kabar dari perusahaan properti Tiongkok, Modern Land, yang mengalami gagal bayar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Modern Land telah melewatkan pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada awal pekan ini. Modern Land tidak dapat melunasi kupon pembayaran atas obligasi 250 juta dolar AS.
Modern Land belum membayar pokok dan bunga atas senior notes 12,85 persen yang jatuh tempo pada awal pekan lalu dikarenakan masalah likuiditas yang tidak terduga.
Kondisi itu tentunya menambah kecemasan pelaku pasar dan investor atas satu per satu perusahaan properti Tiongkok yang mengalami gagal bayar, setelah sebelumnya ada Evergrande Group yang juga mengalami hal serupa.
Sementara itu, jelang akhir pekan ini pasar juga menanti keputusan kebijakan moneter dari pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar menanti pandangan akan kebijakan moneter yang akan dilakukan sehubungan dengan suku bunga inflasi dan tingkat pertumbuhan.
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus berada di teritori negatif hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer naik paling tinggi yaitu 0,92 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku masing-masing 0,58 persen dan 0,18 persen.
Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 1,39 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi masing-masing minus 1,23 persen dan minus 1,04 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp223,65 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.269.386 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,58 miliar lembar saham senilai Rp13,41 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 334 saham menurun, dan 137 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 7,77 poin atau 0,03 persen ke 29.098,24, indeks Hang Seng turun 409,53 poin atau 1,57 persen ke 25.628,74, dan indeks Straits Times meningkat 13,6 poin atau 0,42 persen ke 3.218,17.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi menguat terbatas di tengah pergerakan harga CPO
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 6,43 poin
Baca juga: IHSG BEI Selasa ditutup menguat seiring membaiknya kinerja emiten
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG melemah 54,73 poin atau 0,82 persen ke posisi 6.602,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,22 poin atau 0,85 persen ke posisi 956,82.
"IHSG dan bursa saham regional Asia mengalami koreksi di akhir perdagangan hari ini, di mana pasar keuangan kembali dikejutkan kabar dari perusahaan properti Tiongkok, Modern Land, yang mengalami gagal bayar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Modern Land telah melewatkan pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada awal pekan ini. Modern Land tidak dapat melunasi kupon pembayaran atas obligasi 250 juta dolar AS.
Modern Land belum membayar pokok dan bunga atas senior notes 12,85 persen yang jatuh tempo pada awal pekan lalu dikarenakan masalah likuiditas yang tidak terduga.
Kondisi itu tentunya menambah kecemasan pelaku pasar dan investor atas satu per satu perusahaan properti Tiongkok yang mengalami gagal bayar, setelah sebelumnya ada Evergrande Group yang juga mengalami hal serupa.
Sementara itu, jelang akhir pekan ini pasar juga menanti keputusan kebijakan moneter dari pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar menanti pandangan akan kebijakan moneter yang akan dilakukan sehubungan dengan suku bunga inflasi dan tingkat pertumbuhan.
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus berada di teritori negatif hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer naik paling tinggi yaitu 0,92 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku masing-masing 0,58 persen dan 0,18 persen.
Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 1,39 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi masing-masing minus 1,23 persen dan minus 1,04 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp223,65 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.269.386 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,58 miliar lembar saham senilai Rp13,41 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 334 saham menurun, dan 137 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 7,77 poin atau 0,03 persen ke 29.098,24, indeks Hang Seng turun 409,53 poin atau 1,57 persen ke 25.628,74, dan indeks Straits Times meningkat 13,6 poin atau 0,42 persen ke 3.218,17.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi menguat terbatas di tengah pergerakan harga CPO
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 6,43 poin
Baca juga: IHSG BEI Selasa ditutup menguat seiring membaiknya kinerja emiten
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021