Pelatih tim biliar Jawa Barat, Mochamad Ujang Saefudi menilai kesuksesan pasangan Amanda Rahayu/Annita Kanjaya dalam meraih medali emas perdana dari biliar PON Papua berkat kekompakan yang terus terjaga selama pertandingan hari Jumat.

Pada babak final bola 10 ganda putri di GOR Biliar SP5 Mimika, Amanda/Annita sukses menghentikan perlawanan pasangan tuan rumah Silviana Lu/Nur Sukmawaty dengan skor tipis 6-5.

"Untuk nomor ganda tidak hanya mengandalkan kemampuan individu, tapi kekompakan dan ikatannya harus dapat. Kalau yang satu emosi, atlet pasangannya harus bisa menenangkan," kata Mochamad kepada Antara di Timika, Minggu.
 


Pelatih yang akrab disapa Musdi ini memaparkan bahwa menumbuhkan kekompakan bermain bukan hal mudah karena setiap atlet punya karakter yang berbeda.

Namun yang terjadi pada Amanda dan Annita dinilai luar biasa karena mereka baru pertama kali dipasangkan dan langsung memboyong emas dari ajang PON.

"Karena di ganda kan harus saling memahami. Kalau ada yang tidak bisa memasukkan bola, ya pasangannya harus mengerti dan harus bisa saling mendukung saja," Musdi menuturkan.

Ia juga selalu menekankan untuk mengingat tiga hal kepada atletnya sebelum bertanding, yaitu teliti, fokus dan konsentrasi.



Sebelumnya, Annita juga mengakui bahwa penampilannya di babak final hari Jumat sangat terbantu oleh seniornya yang mengingatkan untuk tetap tenang jika dia emosi atau melakukan kesalahan.

"Saya bersyukur dan berterima kasih ke Kak Manda karena selama pertandingan dia yang selalu menenangkan saya," ungkap Annita.

Baca juga: Jawa Barat dulang medali emas perdana dari biliar

Baca juga: Atlet biliar Jawa Barat terharu akhiri paceklik emas dari tiga edisi PON

Baca juga: Tim Biliar Jabar targetkan tiga emas dari PON XX Papua

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021