Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat menyatakan dari data 32 orang yang terdiri dari atlet, offisial, dan panitia pelaksana PON XX Papua yang dinyatakan positif COVID-19 dan malaria tidak satu pun di antaranya berasal dari Kontingen PON Jabar.
"Jadi kami barusan komunikasi ke Papua dan ada datanya, tapi Jabar belum ada masuk di data itu. Dari 32, ada dari Kota Jayapura, Timika dan lainnya, atlet yang ada itu dari provinsi lain. Sementara data yang saya punya, dari 32 orang itu, tidak ada atlet Jabar," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.
Dewi mengatakan informasi tersebut dipastikan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 di Papua dan pihaknya menuturkan akan terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di PON XX Papua tersebut.
Menurut dia data tersebut tidak hanya memuat tentang atlet, offisial, dan panitia pelaksana, yang terkena COVID-19 namun juga yang terkena malaria.
Namun demikian, kata Dewi, upaya antisipasi tetap harus dilakukan dan selain pelacakan kontak melalui testing di venue.
Terakhir semua atlet, offisial, dan panitia penyelenggara, harus melakukan PCR di bandara sebelum pulang ke Jabar.
"Tetap kan nanti sebelum naik pesawat harus PCR, itu pasti tersaring dari Papua ke sini. Kemudian nanti tetap sampai Bandung kita akan lakukan konsolidasi dan pemantauan juga," katanya.
Menurut dia jika masih tetap ditemukan yang positif COVID-19 setelah sampai di Jabar maka pihaknya pun sudah menyiapkan antisipasi.
"Untuk yang tidak bergejala, kita siapkan di BPSDM Jabar seperti biasa, nanti kita cek. Penutupannya kan nanti, dan sekarang kita siapkan tempat karantinanya," katanya.
Baca juga: Pemprov ketatkan pelacakan dan pengetesan kontingen PON Jawa Barat
Baca juga: Aturan kedatangan dan kepulangan peserta PON Papua, menurut Sesmenpora
Baca juga: Seluruh kontingen PON Papua bakal dikarantina selama lima hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jadi kami barusan komunikasi ke Papua dan ada datanya, tapi Jabar belum ada masuk di data itu. Dari 32, ada dari Kota Jayapura, Timika dan lainnya, atlet yang ada itu dari provinsi lain. Sementara data yang saya punya, dari 32 orang itu, tidak ada atlet Jabar," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.
Dewi mengatakan informasi tersebut dipastikan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 di Papua dan pihaknya menuturkan akan terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di PON XX Papua tersebut.
Menurut dia data tersebut tidak hanya memuat tentang atlet, offisial, dan panitia pelaksana, yang terkena COVID-19 namun juga yang terkena malaria.
Namun demikian, kata Dewi, upaya antisipasi tetap harus dilakukan dan selain pelacakan kontak melalui testing di venue.
Terakhir semua atlet, offisial, dan panitia penyelenggara, harus melakukan PCR di bandara sebelum pulang ke Jabar.
"Tetap kan nanti sebelum naik pesawat harus PCR, itu pasti tersaring dari Papua ke sini. Kemudian nanti tetap sampai Bandung kita akan lakukan konsolidasi dan pemantauan juga," katanya.
Menurut dia jika masih tetap ditemukan yang positif COVID-19 setelah sampai di Jabar maka pihaknya pun sudah menyiapkan antisipasi.
"Untuk yang tidak bergejala, kita siapkan di BPSDM Jabar seperti biasa, nanti kita cek. Penutupannya kan nanti, dan sekarang kita siapkan tempat karantinanya," katanya.
Baca juga: Pemprov ketatkan pelacakan dan pengetesan kontingen PON Jawa Barat
Baca juga: Aturan kedatangan dan kepulangan peserta PON Papua, menurut Sesmenpora
Baca juga: Seluruh kontingen PON Papua bakal dikarantina selama lima hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021