Bogor, 12/5 (ANTARA) - Bank Muamalat Indonesia memposisikan bank-bank umum yang membuka divisi syariah sebagai mitra, dan bukan kompetitor dalam menjaring nasabah, kata Manajer Operasi BMI Cabang Bogor Herdy Hartono.

"Justru kita bisa melakukan kerja sama dalam perkembangan layanan dan produk syariah dengan bank-bank umum yang mempunyai divisi syariah itu," katanya usai peluncuran awal BMI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa dalam kaitan kemitraan itu, nasabah Bank Muamalat Indonesia (BMI)di antaranya bisa bertransaksi dengan layanan kerja sama yang ada dengan bank lain, seperti melalui ratusan anjungan tunai mandiri (ATM) bersama.

"Dengan Bank Mandiri maupun Bank Central Asia (BCA) pun, kita juga bekerja sama, sehingga melalui jaringan mereka, nasabah BMI juga bisa memanfaatkannya," katanya dan menambahkan bahwa kedua bank besar itu, juga mempunyai divisi syariah.

Karena itu, kata dia, meski saat ini tetap ada kompetisi di layanan syariah, namun BMI juga bekerja sama, sehingga terjalin sinergi.

Sementara itu, ulama Kota Bogor KH Adam Ibrahim pada kesempatan itu menyatakan bahwa dengan keberadaan BMI, yang menjadi bank syariah pertama di Indonesia, umat Islam sudah seharusnya memilih perbankan syariah dalam berniaga.

"Kalau dulu, sebelum ada BMI, umat Islam melaksanakan perniagaan perbankan di bank umum tidak apa-apa, namun jika sudah ada bank syariah, maka sudah seharusnya melakukannya di bank yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam," katanya.

Andi Jauhari

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011