Dinas Pendidikan Kota Bogor meminta orang tua mewaspasi penyebaran COVID-19 di angkutan umum kota (angkot) dan angkutan umum lainnya dengan memastikan kesiapan masker, telah mengikuti vaksinasi dan kondisi kesehatan anaknya sebelum ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi saat diwawancarai di sela kegiatan peninjauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Bogor, Senin mengatakan sebenarnya pemerintah setempat tidak menganjurkan siswa naik angkot selama PTMT tahap I.
"Angkot sejauh ini masih sulit untuk memastikan penumpangnya bisa berjaga jarak. Hal itu karena jadwal penumpang yang datang juga tidak teratur," ucapnya.
Namun ketika alat transportasi yang memungkinkan bagi siswa dan orang tuanya menumpang angkot bahkan angkutan umum lainnya, maka yang penting patut mewaspadai potensi penyebaran COVID-19 secara individu.
"Repot menjamin dari sisi jaga jarak, tapi kalau angkotnya kosong kenapa tidak, makanya kita menganjurkan ke orang tua siswa itu paling tidak menggunakan ojek online," kata Hanafi.
Ia menyampaikan dengan vaksinasi COVID-19 Kota Bogor yang telah mencapai 83 persen, telah banyak siswa mulai dari tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat juga telah divaksin.
Artinya, kebersihan dan kesehatan di dalam rumah telah lebih aman, begitupun ketika berada di dalam sekolah.
Sedangkan Seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di momen peninjauan yang sama, kata Hanafi, dikhawatirkan terjadinya penyebaran COVID-19 ketika didapati ada siswa yang menggunakan angkot ke sekolah.
Melihat kondisi itu, Dedie Rachim mendorong penerapan kembali bilik disinfektan yang dipakai siswa sebelum masuk ke gedung sekolah.
Bilik disinfektan akan menjadi penambahan dari protokol kesehatan lainnya yang telah disiapkan oleh masing-masing sekolah, seperti pengecekan suhu, cuci tangan sebelum masuk gedung sekolah dan penyemprotan disinfektan oleh petugas yang berkeliling ke ruang kelas.
"Jangan sampai seperti yang disampaikan pak Wakil Wali Kota tadi, di rumah steril di sekolah steril, tapi di perjalanan tidak," katanya.
Baca juga: Stok vaksin COVID-19 di Kota Bogor ada 110 ribu dosis
Baca juga: Pemkot Bogor perpanjang target penuntasan vaksinasi covid
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor berlakukan patroli razia pelajar berkerumun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi saat diwawancarai di sela kegiatan peninjauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Bogor, Senin mengatakan sebenarnya pemerintah setempat tidak menganjurkan siswa naik angkot selama PTMT tahap I.
"Angkot sejauh ini masih sulit untuk memastikan penumpangnya bisa berjaga jarak. Hal itu karena jadwal penumpang yang datang juga tidak teratur," ucapnya.
Namun ketika alat transportasi yang memungkinkan bagi siswa dan orang tuanya menumpang angkot bahkan angkutan umum lainnya, maka yang penting patut mewaspadai potensi penyebaran COVID-19 secara individu.
"Repot menjamin dari sisi jaga jarak, tapi kalau angkotnya kosong kenapa tidak, makanya kita menganjurkan ke orang tua siswa itu paling tidak menggunakan ojek online," kata Hanafi.
Ia menyampaikan dengan vaksinasi COVID-19 Kota Bogor yang telah mencapai 83 persen, telah banyak siswa mulai dari tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat juga telah divaksin.
Artinya, kebersihan dan kesehatan di dalam rumah telah lebih aman, begitupun ketika berada di dalam sekolah.
Sedangkan Seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di momen peninjauan yang sama, kata Hanafi, dikhawatirkan terjadinya penyebaran COVID-19 ketika didapati ada siswa yang menggunakan angkot ke sekolah.
Melihat kondisi itu, Dedie Rachim mendorong penerapan kembali bilik disinfektan yang dipakai siswa sebelum masuk ke gedung sekolah.
Bilik disinfektan akan menjadi penambahan dari protokol kesehatan lainnya yang telah disiapkan oleh masing-masing sekolah, seperti pengecekan suhu, cuci tangan sebelum masuk gedung sekolah dan penyemprotan disinfektan oleh petugas yang berkeliling ke ruang kelas.
"Jangan sampai seperti yang disampaikan pak Wakil Wali Kota tadi, di rumah steril di sekolah steril, tapi di perjalanan tidak," katanya.
Baca juga: Stok vaksin COVID-19 di Kota Bogor ada 110 ribu dosis
Baca juga: Pemkot Bogor perpanjang target penuntasan vaksinasi covid
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor berlakukan patroli razia pelajar berkerumun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021