Kementerian BUMN mengajak nasabah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) di Purwakarta untuk bertransformasi ke ranah digital atau Go Digital.
Deputi Jasa Keuangan Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin mengatakan bahwa saat ini aplikasi pasar online atau marketplace sudah menggantikan peran pasar tradisional di dunia digital.
"Karena itu, UMKM terutama nasabah PNM Mekaar wajib mengoptimalkan berbagai marketplace sehingga bisnisnya lebih efektif dan efisien. Apalagi wayang golek sangat berpotensi di Purwakarta, bahkan kualitasnya mampu bersaing. Selain itu, sudah sejak lama para pengrajin ini sudah ada, perlu kita kembangkan ke depan secara online,” ujar Khoerur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Deputi Jasa Keuangan Kementerian BUMN mengunjungi dan berdialog dengan nasabah di rumah nasabah PNM Mekaar Purwakarta. Khoerur berdialog dengan dua nasabah PNM Mekaar yakni Ibu Nani Nuraeni, pemilik usaha simping khas Purwakarta dan Ibu Nani Susi Susanti, pemilik kerajinan wayang golek.
Kunjungan ini didampingi oleh Sunar Basuki selaku Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM, Dodot Patria Ary selaku Sekretaris Perusahaan PNM, Endang Nurjani selaku Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Mekaar PNM dan Mukti Subarnas selaku Pemimpin Cabang PNM Purwakarta.
Selain berdialog, mencicipi simping dari Ibu Nuraeni dan melihat wayang golek buatan Ibu Nani, Khoerur pun tidak lupa memberikan ibu-ibu nasabah apresiasi dan memberikan motivasi untuk terus semangat mengembangkan usahanya dan semakin mensejahterakan keluarganya. Ibu Nuraeni mengatakan, usaha simping itu sebagai warisan keluarganya.
Selain itu, Khoerur juga menghimbau ibu-ibu nasabah agar tidak takut menghadapi perubahan terutama pada bidang digitalisasi.
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM, Sunar Basuki tidak memungkiri bahwa pandemi turut mendorong akselerasi UMKM untuk akhirnya go digital.
“Sekarang ini sejumlah UMKM yang bisa beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital tumbuh secara signifikan. Saya harap nasabah PNM Mekaar dan ULaMM dapat bertahan dan berkembang selama pandemi dengan berusaha mengoptimalkan aktivitas penjualan online juga,” kata Sunar.
Sebagai informasi hingga 24 September 2021, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp90,89 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 10,8 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.006 Kecamatan.
Baca juga: Purwakarta bangun pusat agro eduwisata untuk pengembangan UMKM
Baca juga: Pelaku IKM Purwakarta diasah keterampilannya untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: Purwakarta luncurkan mobil promosi UMKM untuk pemulihan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Deputi Jasa Keuangan Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin mengatakan bahwa saat ini aplikasi pasar online atau marketplace sudah menggantikan peran pasar tradisional di dunia digital.
"Karena itu, UMKM terutama nasabah PNM Mekaar wajib mengoptimalkan berbagai marketplace sehingga bisnisnya lebih efektif dan efisien. Apalagi wayang golek sangat berpotensi di Purwakarta, bahkan kualitasnya mampu bersaing. Selain itu, sudah sejak lama para pengrajin ini sudah ada, perlu kita kembangkan ke depan secara online,” ujar Khoerur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Deputi Jasa Keuangan Kementerian BUMN mengunjungi dan berdialog dengan nasabah di rumah nasabah PNM Mekaar Purwakarta. Khoerur berdialog dengan dua nasabah PNM Mekaar yakni Ibu Nani Nuraeni, pemilik usaha simping khas Purwakarta dan Ibu Nani Susi Susanti, pemilik kerajinan wayang golek.
Kunjungan ini didampingi oleh Sunar Basuki selaku Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM, Dodot Patria Ary selaku Sekretaris Perusahaan PNM, Endang Nurjani selaku Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Mekaar PNM dan Mukti Subarnas selaku Pemimpin Cabang PNM Purwakarta.
Selain berdialog, mencicipi simping dari Ibu Nuraeni dan melihat wayang golek buatan Ibu Nani, Khoerur pun tidak lupa memberikan ibu-ibu nasabah apresiasi dan memberikan motivasi untuk terus semangat mengembangkan usahanya dan semakin mensejahterakan keluarganya. Ibu Nuraeni mengatakan, usaha simping itu sebagai warisan keluarganya.
Selain itu, Khoerur juga menghimbau ibu-ibu nasabah agar tidak takut menghadapi perubahan terutama pada bidang digitalisasi.
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM, Sunar Basuki tidak memungkiri bahwa pandemi turut mendorong akselerasi UMKM untuk akhirnya go digital.
“Sekarang ini sejumlah UMKM yang bisa beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital tumbuh secara signifikan. Saya harap nasabah PNM Mekaar dan ULaMM dapat bertahan dan berkembang selama pandemi dengan berusaha mengoptimalkan aktivitas penjualan online juga,” kata Sunar.
Sebagai informasi hingga 24 September 2021, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp90,89 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 10,8 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.006 Kecamatan.
Baca juga: Purwakarta bangun pusat agro eduwisata untuk pengembangan UMKM
Baca juga: Pelaku IKM Purwakarta diasah keterampilannya untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: Purwakarta luncurkan mobil promosi UMKM untuk pemulihan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021