Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan bergerak melemah seiring fokus pelaku pasar yang tertuju ke pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Rupiah pagi ini bergerak melemah 35 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp14.258 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.223 per dolar AS.

"Hari ini kemungkinan rupiah bisa melemah terhadap dolar AS karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS pekan ini pada Kamis dini hari. Pasar mencari petunjuk kemungkinan tapering pada akhir tahun ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin.



Menurut Ariston, dengan belum adanya kepastian soal kebijakan tapering, pasar selalu waspada menjelang kegiatan The Fed ataupun data-data ekonomi penting AS.

Data-data ekonomi AS saat ini sudah membaik dan hal itu mendukung bank sentral untuk memulai kebijakan pengetatan moneternya.

Beberapa pejabat tinggi The Fed juga menyuarakan kemungkinan tapering pada akhir tahun. Nilai tukar utama dan regional juga terlihat melemah terhadap dolar AS pagi ini.

"Di sisi lain, membaiknya kondisi pandemi di Tanah Air yang menggerakkan kembali perekonomian, bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.

Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (19/9) bertambah 2.234 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,19 juta kasus.



Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 145 kasus sehingga totalnya mencapai 140.468 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 6.186 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,99 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 60.969 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 79,52 juta orang dan vaksin dosis kedua 45,13 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.280 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.220 per dolar AS.

Pada Jumat (17/9) lalu, rupiah menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.223 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah Senin pagi melemah 35 poin

Baca juga: Kurs rupiah akhir pekan menguat seiring fokus pasar ke pertemuan The Fed

Baca juga: Kurs rupiah diprediksi tertekan seiring membaiknya data penjualan ritel AS

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021