Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mendorong warga ikut mengelola dan mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah dengan berpartisipasi dalam program bank sampah.

Bank sampah adalah model pengelolaan sampah secara kolektif yang mencakup kegiatan pemilahan, daur ulang, dan pengolahan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah.

Di Depok, Minggu, Imam mengatakan bahwa program bank sampah memungkinkan pengelolaan sampah dilakukan mulai dari rumah tangga.

"Sampah organik dapat dipilah menjadi pupuk dan (sampah) non-organik didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai guna," katanya.

Ia mengatakan, pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga serta lingkungan warga akan mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Cipayung.

Menurut dia, sampah yang masuk ke TPA Cipayung setiap hari berkisar 1.000 ton dengan komposisi 40 persen sampah anorganik dan 60 persen sampah organik.

Model pengelolaan sampah melalui bank sampah antara lain dijalankan di Kelurahan Curug, yang saat ini memiliki 10 bank sampah.

"Alhamdulillah masyarakat di wilayah kami sudah mulai peduli terhadap lingkungan dan mau memilah sampah dari rumah dengan memisahkan sesuai jenisnya," kata Pipim, anggota komunitas Bank Sampah Curug.

Baca juga: DLHK Kota Depok dorong terbentuknya bank sampah kelurahan

Baca juga: Universitas Indonesia ajak masyarakat bijak kelola sampah

Baca juga: Kampus UI Depok uji coba aspal berbahan baku sampah plastik multilayer

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021