PT Pertamina Fuel Terminal Bandung Group meluncurkan aplikasi Green Partner 6.0 yang merupakan buah dari kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat guna meningkatkan keanekaragaman hayati di areal perhutanan di Sumedang. 

Manajer Pertamina Fuel Terminal Bandung Group Jefri Makahekung mengatakan, selain meningkatkan vegetasi, program itu diupayakan untuk dapat mengonversi emisi gas buang dan menurunkan pencemaran udara.

"Jadi tahun ini merupakan tahun keenam, program ini sudah sejak 2016 yang merupakan kontribusi kita untuk mengurangi emisi gas," kata Jefri di Sumedang, Jawa Barat, Jumat.

Adapun kerjasama itu dilakukan untuk Taman Kehati (Keanekaragaman Hayati) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terletak di kawasan Kiarapayung, Sumedang, Jawa Barat.

Selain berfungsi untuk penanggulangan masalah lingkungan dan menangani masalah hidrologis, menurutnya program itu juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Dengan aplikasi Green Partner, menurutnya masyarakat dapat memindai barcode yang di tempel di setiap pohon guna mengenali berbagai jenis tanaman di Taman Kehati Kiarapayung itu.

Adapun dalam kegiatan peluncuran itu, Pertamina juga sekaligus kembali melakukan penanaman 200 tanaman batang pohon langka untuk ditanam di Taman Kehati. Menurut Jefri, 20 jenis tanaman langka itu mulai dari Gandaria, Sindur, Damar, hinga Pinang Jawa.

Sementara itu Kepala Seksi Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Yulie Budiasih mengatakan sejak 2016 hingga saat ini, kawasan perhutanan di Kiarapayung nampak mulai ada proses penghijauan.

"Kalau saya lihat dari dokumentasi foto-foto, kemudian di web juga saya pikir bagus ya, jadi ada progres, minimal Pertamina ini membantu penanaman pohonnya," kata Yulie.

Menurut Yulie, sejauh ini Taman Kehati yang merupakan milik Pemerintah Provinsi baru ada satu yakni Kiarapayung. Namun pemerintah daerah juga memiliki kewenangan untuk membuat Taman Kehati lain guna meningkatkan penanggulangan lingkungan.

"Satu per satu sudah ada inisiatif untuk membangun Taman Kehati lain, polanya juga antara pemerintah dan swasta, di Jabar ada di Kabupaten Bandung, Kuningan, Indramayu, dan Tasik, serta ke depannya ada Cianjur dan Banjar," kata Yulie.

Baca juga: KKP rintis Kampung Ikan Dewa di Sumedang Jawa Barat

Baca juga: Lewat 'Pertamax Gan', mitra Grab Bike di Bandung Raya dan Priangan Timur bisa dapat motor matic
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021