Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung, Jawa Barat, sedang mengkaji penerapan penyekatan ganjil genap di jalan raya dalam kota guna mengurangi mobilitas kendaraan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan sejauh ini hasil evaluasi menunjukkan penerapan ganjil genap yang dilakukan di gerbang tol terbukti menurunkan mobilitas. Namun untuk penyekatan di dalam kota, ia mengaku masih melakukan kajian dengan Dinas Perhubungan setempat.

"Di dalam kota sementara waktu nanti akan tetap dievaluasi, apakah cara bertindaknya ganjil genap atau rekayasa arus," kata Rano, di Bandung, Rabu.

Menurut Rano jika terjadi kepadatan di dalam kota bisa saja penyekatan yang dilakukan bukan hanya ganjil genap melainkan dilakukan sistem buka tutup.

"Salah satu ruas jalan yang mengalami peningkatan mobilitas cukup tinggi maka kita bisa lakukan sistem buka tutup, misalnya dalam periode waktu tertentu," katanya.

Ada pun berdasarkan evaluasi ganjil genap, menurutnya, kepadatan di dalam kota cukup minim setelah kendaraan dibatasi sejak dari gebang tol.

"Itu indikator yang bisa kita ambil sebagai kesimpulan bahwa kendaraan yang masuk ke Kota Bandung menurun," kata Rano.

Selama tiga hari pelaksanaan ganjil genap dari Jumat (3/9) hingga Minggu (5/9), menurut Rano, ada sebanyak 4.274 kendaraan yang diputarbalikkan di lima gerbang tol karena tidak sesuai dengan ketentuan ganjil genap.

Baca juga: Ribuan kendaraan diputarbalikkan saat ganjil-genap di Bandung

Baca juga: Ratusan kendaraan terjaring saat ganjil genap di GT Pasteur Kota Bandung

Baca juga: Ganjil-genap mulai diterapkan di Kota Bandung khusus kendaraan luar kota

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021