Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal mengumumkan peserta terbaik dalam kontes "Masterclass Ikan vs Kopi", bagian dari program #pasarlautindonesia, dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Aceh, Rabu.
"Melalui kontes 'Masterclass Ikan vs Kopi' bisa menciptakan brand image produk perikanan yang sangat cocok sebagai pendamping sajian kopi. Selain itu, akan bermunculan ide-ide kreatif menciptakan inovasi olahan produk perikanan yang lebih diterima di masyarakat," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Sebagai imbasnya, tambah Artati, dengan maraknya kedai-kedai kopi di berbagai daerah di Indonesia akan menarik produk perikanan menjadi preferensi konsumen penikmat kopi.
Hal itu, ujar dia, membuka peluang pasar bagi UMKM perikanan.
"Alhamdulillah, telah terpilih 3 finalis dari 400 peserta yang ikut kontes ini. Selanjutnya, kami akan membina dan mendampingi mereka baik dari sisi kelembagaan usaha, produksi, pemasaran hingga fasilitasi pembiayaan sehingga produk mereka menjadi usaha kreatif yang berkelanjutan serta terjamin mutu dan keamanan pangannya," ujar Artati.
Ketiga finalis tersebut ialah Jupandes dari Bogor dengan Kukis Sagu Ikan Tuna, kemudian Susi Mardiatin dari Purbalingga dengan Egg Roll Abon Ikan dan Rani Meldiyani dari Sukabumi dengan Coffee Sea Pie.
Artati mengungkapkan, para juri memiliki parameter sendiri dalam penentuan ketiga finalis tersebut. Terutama dari segi inovasi produk dan kenikmatan inovasinya ketika disandingkan dengan kopi.
Chef Yongki Gunawan, salah satu juri kontes untuk Kitchen Class juga mengatakan bahwa Indonesia mempunyai variasi resep dari masing-masing provinsi yang berbeda dari mulai makanan pembuka sampai makanan penutup.
“Cita rasanya sangat kaya untuk dieksplore dan dikenalkan ke seluruh dunia,” kata Yongki.
Menurut dia, untuk teman minum kopi yang cocok terutama buat yang punya kafe, suguhkan makanan asin/savory. “Niscaya nanti pelanggan akan nambah kopi lagi,” katanya.
Jupandes Muki, salah satu finalis mengaku bangga bisa menjadi tiga terbaik. Sosok yang akrab disapa Pandes ini menyebut tertantang sejak melihat pengumuman event cipta menu berbahan dasar ikan untuk dijadikan camilan pendamping minum kopi.
Melalui inovasinya, Pandes berharap sagu keju ikan tuna kreasinya bisa dijadikan camilan sehat premium untuk teman minum kopi sekaligus memperkenalkan cita rasa khas Indonesia pada dunia.
Senada, Susi Mardiatin menyebut kreasinya lahir dari pengalaman di masa pandemi COVID-19. Setelah sempat terpuruk saat menjual kue basah dan jajan pasar, dia memberanikan diri membuat egg roll abon ikan. Optimismenya makin bertambah saat melihat kontes dari program #pasarlautIndonesia pada Juli lalu.
"Saat pandemi melanda, usaha saya semakin menurun sehingga outlet saya tutup. Jadi dengan bermodalkan pernah ikut pelatihan egg roll saya memproduksi sendiri," ujar perempuan asal Purbalingga ini.
Peserta lainnya, Rani Meldiyani mengatakan dirinya memiliki banyak impian tentang terciptanya makanan atau camilan yang sehat, inovatif dan memenuhi asupan nutrisi setiap orang, terutama bisa menyajikan makanan-makanan yang mengandung segala kebaikan ikan.
Baca juga: Selama pandemi pelaku UMKM ikan petek Cianjur kebanjiran pesanan
Baca juga: KKP bagikan paket ikan segar 2,5 ton di Karawang Jabar
Baca juga: KKP kembali bantu warga Kota Bogor ikan beku dan ikan olahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Melalui kontes 'Masterclass Ikan vs Kopi' bisa menciptakan brand image produk perikanan yang sangat cocok sebagai pendamping sajian kopi. Selain itu, akan bermunculan ide-ide kreatif menciptakan inovasi olahan produk perikanan yang lebih diterima di masyarakat," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Sebagai imbasnya, tambah Artati, dengan maraknya kedai-kedai kopi di berbagai daerah di Indonesia akan menarik produk perikanan menjadi preferensi konsumen penikmat kopi.
Hal itu, ujar dia, membuka peluang pasar bagi UMKM perikanan.
"Alhamdulillah, telah terpilih 3 finalis dari 400 peserta yang ikut kontes ini. Selanjutnya, kami akan membina dan mendampingi mereka baik dari sisi kelembagaan usaha, produksi, pemasaran hingga fasilitasi pembiayaan sehingga produk mereka menjadi usaha kreatif yang berkelanjutan serta terjamin mutu dan keamanan pangannya," ujar Artati.
Ketiga finalis tersebut ialah Jupandes dari Bogor dengan Kukis Sagu Ikan Tuna, kemudian Susi Mardiatin dari Purbalingga dengan Egg Roll Abon Ikan dan Rani Meldiyani dari Sukabumi dengan Coffee Sea Pie.
Artati mengungkapkan, para juri memiliki parameter sendiri dalam penentuan ketiga finalis tersebut. Terutama dari segi inovasi produk dan kenikmatan inovasinya ketika disandingkan dengan kopi.
Chef Yongki Gunawan, salah satu juri kontes untuk Kitchen Class juga mengatakan bahwa Indonesia mempunyai variasi resep dari masing-masing provinsi yang berbeda dari mulai makanan pembuka sampai makanan penutup.
“Cita rasanya sangat kaya untuk dieksplore dan dikenalkan ke seluruh dunia,” kata Yongki.
Menurut dia, untuk teman minum kopi yang cocok terutama buat yang punya kafe, suguhkan makanan asin/savory. “Niscaya nanti pelanggan akan nambah kopi lagi,” katanya.
Jupandes Muki, salah satu finalis mengaku bangga bisa menjadi tiga terbaik. Sosok yang akrab disapa Pandes ini menyebut tertantang sejak melihat pengumuman event cipta menu berbahan dasar ikan untuk dijadikan camilan pendamping minum kopi.
Melalui inovasinya, Pandes berharap sagu keju ikan tuna kreasinya bisa dijadikan camilan sehat premium untuk teman minum kopi sekaligus memperkenalkan cita rasa khas Indonesia pada dunia.
Senada, Susi Mardiatin menyebut kreasinya lahir dari pengalaman di masa pandemi COVID-19. Setelah sempat terpuruk saat menjual kue basah dan jajan pasar, dia memberanikan diri membuat egg roll abon ikan. Optimismenya makin bertambah saat melihat kontes dari program #pasarlautIndonesia pada Juli lalu.
"Saat pandemi melanda, usaha saya semakin menurun sehingga outlet saya tutup. Jadi dengan bermodalkan pernah ikut pelatihan egg roll saya memproduksi sendiri," ujar perempuan asal Purbalingga ini.
Peserta lainnya, Rani Meldiyani mengatakan dirinya memiliki banyak impian tentang terciptanya makanan atau camilan yang sehat, inovatif dan memenuhi asupan nutrisi setiap orang, terutama bisa menyajikan makanan-makanan yang mengandung segala kebaikan ikan.
Baca juga: Selama pandemi pelaku UMKM ikan petek Cianjur kebanjiran pesanan
Baca juga: KKP bagikan paket ikan segar 2,5 ton di Karawang Jabar
Baca juga: KKP kembali bantu warga Kota Bogor ikan beku dan ikan olahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021