Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Jumat, naik seiring dengan penurunan nilai tukar dolar AS.
Kontrak emas untuk pengiriman Desember naik 24,3 dolar AS atau 1,35 persen menjadi ditutup pada 1.819,5 dolar per ounce. Emas naik sekitar 2 persen selama pekan ini.
Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell saat berpidato secara virtual pada simposium di Jakson Hole mengatakan bahwa dirinya mendukung pengurangan pembelian obligasi pada tahun ini, tetapi tetap menilai kenaikan inflasi sebagai "sementara".
Para analis pasar mengatakan pidato Powell menyiratkan kebijakan terukur, tidak mengarah ke "hawkish" atau pengetatan. Powell dinilai tidak memberikan rincian yang konkret terkait kapan bank sentral mulai melakukan pengurangan pembelian aset. Hal itu mendorong harga emas kembali berada di atas 1.800 dolar AS per ounce ketika dolar AS masih melemah.
Setelah pidato tersebut, investor meyakini bahwa kebijakan Fed belum akan cepat berpengaruh terhadap inflasi, sehingga mereka membeli emas untuk kebutuhan aset amannya.
Emas mendapat tambahan dukungan ketika indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan menunjukkan penurunan menjadi 70,3 pada Agustus, anjlok dibandingkan 81,2 pada Juli.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September naik 51,2 sen dolar atau 2,17 persen menjadi 24,062 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 31 dolar atau 3,18 persen dan ditutup pada 1.006,5 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas terkoreksi usai kenaikan 3 hari
Baca juga: Emas naik di tengah kekhawatiran varian Delta COVID-19
Baca juga: Emas naik di tengah ketidakpastian situasi di Afghanistan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kontrak emas untuk pengiriman Desember naik 24,3 dolar AS atau 1,35 persen menjadi ditutup pada 1.819,5 dolar per ounce. Emas naik sekitar 2 persen selama pekan ini.
Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell saat berpidato secara virtual pada simposium di Jakson Hole mengatakan bahwa dirinya mendukung pengurangan pembelian obligasi pada tahun ini, tetapi tetap menilai kenaikan inflasi sebagai "sementara".
Para analis pasar mengatakan pidato Powell menyiratkan kebijakan terukur, tidak mengarah ke "hawkish" atau pengetatan. Powell dinilai tidak memberikan rincian yang konkret terkait kapan bank sentral mulai melakukan pengurangan pembelian aset. Hal itu mendorong harga emas kembali berada di atas 1.800 dolar AS per ounce ketika dolar AS masih melemah.
Setelah pidato tersebut, investor meyakini bahwa kebijakan Fed belum akan cepat berpengaruh terhadap inflasi, sehingga mereka membeli emas untuk kebutuhan aset amannya.
Emas mendapat tambahan dukungan ketika indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan menunjukkan penurunan menjadi 70,3 pada Agustus, anjlok dibandingkan 81,2 pada Juli.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September naik 51,2 sen dolar atau 2,17 persen menjadi 24,062 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 31 dolar atau 3,18 persen dan ditutup pada 1.006,5 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas terkoreksi usai kenaikan 3 hari
Baca juga: Emas naik di tengah kekhawatiran varian Delta COVID-19
Baca juga: Emas naik di tengah ketidakpastian situasi di Afghanistan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021