Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpeluang menguat meski dibayangi sentimen pengurangan stimulus atau tapering oleh The Fed.
Rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.393 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat lagi hari ini terhadap dolar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
"Dengan persetujuan penuh vaksin Pfizer, kekhawatiran pasar terhadap penularan virus delta mereda dan ini mendukung sentimen pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia juga terlihat menguat pagi ini," ujar Ariston.
Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, pasar masih mewaspadai isu tapering bank sentral AS yang bisa mendorong penguatan dolar AS.
"Pasar menantikan event tahunan The Fed di Jackson Hole AS di mana pasar menunggu pernyataan atau komentar Gubernur The Fed Jerome Powell terkait kebijakan tapering ke depan," kata Ariston.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (24/8) kembali meningkat setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh di bawah 10.000 kasus. Kemarin kasus harian COVID-19 bertambah 19.106 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,01 juta kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.038 kasus sehingga totalnya mencapai 128.252 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 35.082 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,61 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 273.750 kasus.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.350 per dolar AS hingga Rp14.410 per dolar AS.
Pada Selasa (24/8) kemarin, rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.413 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah Rabu pagi melemah 17 poin
Baca juga: Kurs Rupiah masih menguat ditopang sentimen global dan domestik
Baca juga: Kurs Rupiah menguat seiring kasus harian COVID-19 turun di bawah 10.000
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.393 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat lagi hari ini terhadap dolar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
"Dengan persetujuan penuh vaksin Pfizer, kekhawatiran pasar terhadap penularan virus delta mereda dan ini mendukung sentimen pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia juga terlihat menguat pagi ini," ujar Ariston.
Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, pasar masih mewaspadai isu tapering bank sentral AS yang bisa mendorong penguatan dolar AS.
"Pasar menantikan event tahunan The Fed di Jackson Hole AS di mana pasar menunggu pernyataan atau komentar Gubernur The Fed Jerome Powell terkait kebijakan tapering ke depan," kata Ariston.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (24/8) kembali meningkat setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh di bawah 10.000 kasus. Kemarin kasus harian COVID-19 bertambah 19.106 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,01 juta kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.038 kasus sehingga totalnya mencapai 128.252 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 35.082 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,61 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 273.750 kasus.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.350 per dolar AS hingga Rp14.410 per dolar AS.
Pada Selasa (24/8) kemarin, rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.413 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah Rabu pagi melemah 17 poin
Baca juga: Kurs Rupiah masih menguat ditopang sentimen global dan domestik
Baca juga: Kurs Rupiah menguat seiring kasus harian COVID-19 turun di bawah 10.000
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021