Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi ke berbagai kalangan masyarakat umum dan daerah pelosok agar lebih banyak orang divaksin COVID-19 sehingga terwujud kekebalan kelompok.
"Ada kecepatan vaksinasi, jadi bukan hanya cakupan tapi kecepatan juga," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Jumat.
Ia menuturkan vaksinasi COVID-19 di Garut terus gencar dilakukan oleh Dinas Kesehatan Garut, kepolisian, TNI, maupun instansi pemerintahan tingkat Provinsi Jawa Barat.
Masyarakat, kata dia, yang belum sama sekali divaksin dipersilakan untuk mendatangi sentra vaksinasi yang diselenggarakan di Pendopo Garut, puskesmas, maupun beberapa tempat yang dilaksanakan secara acak di berbagai tempat.
"Saya minta kepada puskesmas untuk meningkatkan kecepatan, jadi kalau misalkan vaksin terbatas, jatah satu hari, ya habiskan satu hari," kata Helmi.
Menurut dia, antusias masyarakat Garut, terutama di wilayah perkotaan cukup tinggi untuk mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah.
Namun kendala di lapangan, kata Helmi, masih terbatasnya stok dosis vaksin COVID-19 yang dipasok oleh pemerintah pusat untuk Kabupaten Garut.
"Rata-rata terkait vaksinasi misalkan, sekarang animo masyarakat itu sudah naik meningkat," katanya.
Vaksinasi di Kabupaten Garut saat ini sasarannya sudah kalangan masyarakat umum termasuk anak-anak atau remaja usia di atas 12 tahun.
Sejumlah organisasi seperti dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kabupaten Garut juga berupaya mendorong percepatan vaksinasi dengan sasaran pekerja SPBU dan juga masyarakat umum.
Humas Hiswanamigas Garut Evi Hartaz Alvian menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Garut melakukan vaksinasi tahap pertama dan juga kedua di beberapa tempat.
"Hari ini sudah mulai berjalan vaksin tahap dua, ada juga yang baru tahap satu, setiap vaksinasi targetnya 400 orang," kata Evi di sela-sela kegiatan vaksinasi di kantor Hiswanamigas Garut, Jumat.
Baca juga: Pemkab Garut apresiasi kampus terapkan aturan wajib vaksinasi bagi mahasiswa
Baca juga: Pemkab Garut kaji aturan sekolah tatap muka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ada kecepatan vaksinasi, jadi bukan hanya cakupan tapi kecepatan juga," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Jumat.
Ia menuturkan vaksinasi COVID-19 di Garut terus gencar dilakukan oleh Dinas Kesehatan Garut, kepolisian, TNI, maupun instansi pemerintahan tingkat Provinsi Jawa Barat.
Masyarakat, kata dia, yang belum sama sekali divaksin dipersilakan untuk mendatangi sentra vaksinasi yang diselenggarakan di Pendopo Garut, puskesmas, maupun beberapa tempat yang dilaksanakan secara acak di berbagai tempat.
"Saya minta kepada puskesmas untuk meningkatkan kecepatan, jadi kalau misalkan vaksin terbatas, jatah satu hari, ya habiskan satu hari," kata Helmi.
Menurut dia, antusias masyarakat Garut, terutama di wilayah perkotaan cukup tinggi untuk mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah.
Namun kendala di lapangan, kata Helmi, masih terbatasnya stok dosis vaksin COVID-19 yang dipasok oleh pemerintah pusat untuk Kabupaten Garut.
"Rata-rata terkait vaksinasi misalkan, sekarang animo masyarakat itu sudah naik meningkat," katanya.
Vaksinasi di Kabupaten Garut saat ini sasarannya sudah kalangan masyarakat umum termasuk anak-anak atau remaja usia di atas 12 tahun.
Sejumlah organisasi seperti dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kabupaten Garut juga berupaya mendorong percepatan vaksinasi dengan sasaran pekerja SPBU dan juga masyarakat umum.
Humas Hiswanamigas Garut Evi Hartaz Alvian menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Garut melakukan vaksinasi tahap pertama dan juga kedua di beberapa tempat.
"Hari ini sudah mulai berjalan vaksin tahap dua, ada juga yang baru tahap satu, setiap vaksinasi targetnya 400 orang," kata Evi di sela-sela kegiatan vaksinasi di kantor Hiswanamigas Garut, Jumat.
Baca juga: Pemkab Garut apresiasi kampus terapkan aturan wajib vaksinasi bagi mahasiswa
Baca juga: Pemkab Garut kaji aturan sekolah tatap muka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021