Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat terus menurun hingga ke angka 39 persen dari total 1.710 tempat tidur.

"Hari ini angka BOR rumah sakit turun lagi, di angka 39 persen. Semoga terus membaik," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Jumat.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa angka BOR RS di wilayahnya berangsur menurun setelah sempat memuncak hingga 97 persen pada bulan Juli 2021.

Kondisi tersebut membuat sejumlah rumah sakit di Kabupaten Bogor membongkar tenda darurat. Pasalnya, sejak gelombang kedua penularan kasus COVID-19 pada Juli 2021, ia mencatat banyak tenda darurat didirikan di 13 lokasi lantaran tingginya tempat tidur rawat inap pada saat itu.

Ade Yasin menyebutkan, penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU di Kabupaten Bogor juga terus menurun. Kini BOR ICU 72 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka keterisian sepekan terakhir yang masih di atas 80 persen dari total ketersediaan 154 tempat tidur ICU.

Tingkat keterisian tempat tidur di dua pusat isolasi pasien COVID-19 milik Pemerintah Kabupaten Bogor pun terus menurun. Pusat isolasi di Cibogo, Kawasan Puncak Bogor kini hanya dihuni oleh satu orang dari total ketersediaan 60 tempat tidur.

Kemudian, pusat isolasi di Kemang, Bogor yang merupakan bangunan Wisma Kementerian Dalam Negeri kini hanya dihuni oleh empat orang dari total ketersediaan 84 tempat tidur.

Baca juga: Atasi pengangguran, Pemkab Bogor benahi sistem pencari kerja

Baca juga: Kabupaten Bogor tak terapkan sistem ganjil-genap, kata bupati

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021