Bandung, 28/12 (ANTARA) - Realisasi investasi di Jawa Barat pada 2010 mencapai Rp46,6 triliun atau melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp35,6 triliun.

"Iklim dan realisasi investasi di Jabar sepanjang Januari hingga Desember 2010 menunjukan kecenderungan positif dan signifikan," kata Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Agus Gustiar di Bandung, Selasa.

Dengan capaian realisasi investasi itu, Jabar menjadi kawasan yang cukup seksi untuk investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

Jabar masih menempari peringkat kedua kawasan terseksi bagi investasi terseksi secara nasional setelah DKI Jakarta.

Sedangkan daerah yang manjadi lokasi investasi di Jabar antara lain kawasan Bandung Raya dan kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta. Selain itu kawasan Bogor dan Sukabumi.

"Dari nilai investasi yang ditanamkan, investasi di Bandung Raya lebih banyak diminati penananam modal dalam negeri sedangkan penanaman modal asing (PMA) di kawasan Bekasi, Karawang dan Purwakarta," kata Gustiar.

Menurut Agus, investasi sebesar itu masing-masing diperuntukan bagi 731 proyek pembangunan dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 208.200 orang.

Kota Bandung menjadi daerah terbesar yang mendapat serapan investasi sepanjang tahun 2010 yakni senilai Rp14,16 triliun, disusul Bekasi senilai Rp11,7 triliun. Investasi di kawasan Bekasi, Karawang dan Purwakarta diperuntukan bagi 291 proyek.

Sektor yang diminati investor PMA maupun investasi antara lain sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi. Selain itu investasi sektor tekstil dan produk tekstil, eletronik, barang logam juga masih cukup diminati dan trennya meningkat.

"Investsasi sektor TPT masih cukup bagus, tingkat serapan tenaga kerjaanyapun paling signifikan yakni mencapai 44,596 orang sepanjang tahun ini," kata Kepala BKPPMD Jabar itu.

Sementara potensi investasi Jawa Barat pada 2011 masih cukup prospektif dan kecenderungannya diprediksi terus meningkat. Ia menyebutkan sejumlah investor sudah menyatakan minat investasi di provinsi itu, dan akan direalisasikan pada 2010.

Selain sektor industri dan manufactur, investasi sektor agro bisnis dan pertanian juga diprediksi meningkat di Jabart. Termasuk salah satunya peningkatan investor dari kawasan Timur Tengah.

Sementara itu Pengamat Ekonomi dari Lemlit FE Unpad, Acuviatra K menyebutkan, realisasi investasi di Jabar mengalami angka yang signifikan mencapai Rp46,6 triliun. Namun secara umum investasi yang dilakukan masih berbentuk padat modal.

"Investasi saat ini masih dominan padat modal dan tidak banyak menyerap tenaga kerja, ke depan diperlukan peningkatan sektor agro bisnis dan pertania agar serapan tenaga kerja bisa lebih besar lagi," kata Acuviarta.

Ia menyebutkan, sektor agro bisnis khususnya pengembangan kawasan Jabar selatan masih cukup potensial dan promosi potensi kawasan itu perlu digenjot lebih maksimal lagi.

Sektor agro bisnis dan pertanian merupakan potensi luar biasa yang dimiliki Jabar, namun sejauh ini belum banyak dilirik investor. Perlu peningkatan promosi lagi ke sektor itu," kata Pengamat Ekonomi dari Unpad itu.***2***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010