Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya berharap pasokan oksigen, termasuk pasokan ke Kota Bogor, sudah normal kembali dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan.
"Kalau dalam beberapa hari ke depan pasokan gas oksigen masih belum normal, berarti ada sesuatu kekuatan tertentu. Ada sesuatu yang salah dan harus dikoreksi," kata Bima Arya di Kota Bogor, Sabtu.
Menurut Bima Arya, di Kota Bogor terjadi kelangkaan oksigen sejak pekan lalu, karena pasokannya menurun, sedangkan kebutuhannya meningkat.
"Pasien COVID-19 di Kota Bogor meningkat tajam dan membutuhkan gas oksigen untuk membantu pernafasan, terutama pasien dengan gejala sedang hingga berat," katanya.
Bima Arya telah melakukan pengecekan ketersediaan dan pasokan gas oksigen di Kota Bogor, ke depot penjualan gas oksigen, pada Minggu (4/11), dan mendapat informasi bahwa pasokan dari agen oksigen di Jakarta menurun sampai 65 persen.
Pemilik sebuah depot oksigen di Jalan Lawanggintung Kota Bogor, Indri, saat didatangi Bima Arya menjelaskan, sebelumnya di depotnya dipasok gas oksigen sekitar 180m3 per hari, yakni sekitar 30 tabung besar berukuran 6m3, tapi sejak sepekan lalu pasokannya menurun dan hanya dipasok sekitar 60m3 yakni 10 tabung besar berukuran 6m3.
Sementara itu, rumah sakit di Kota Bogor yang menangani pasien COVID-19, kekurangan gas oksigen untuk membantu terapi pernafasan, sehingga Bima Arya mengambil inisiatif meminta bantuan ke pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN, pada Minggu (4/4), dan mendapat tanggapan positif.
Menurut Bima Arya, pemerintah pusat memberikan bantuan gas oksigen sebanyak 100 tabung besar berukuran 6m3 melalui BUMN PT Krakatau Steel.
Bantuan gas oksigen itu, kemudian didistribusikan ke rumah sakit di Kota Bogor yang kekurangan persediaan gas oksigen, melalui Dinas Kesehatan.
Bima juga mendapat informasi bahwa dalam beberapa hari ke depan, pasokan gas oksigen akan normal kembali. "Kalau dalam beberapa hari ke depan belum normal juga, maka perlu ada koreksi," katanya.
Baca juga: Distribusi oksigen medis satu pintu di Bogor diapresiasi RSUD
Baca juga: Pemkot Bogor usahakan penuhi kebutuhan oksigen medis di Puskesmas
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor salurkan bantuan oksigen ke rumah sakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kalau dalam beberapa hari ke depan pasokan gas oksigen masih belum normal, berarti ada sesuatu kekuatan tertentu. Ada sesuatu yang salah dan harus dikoreksi," kata Bima Arya di Kota Bogor, Sabtu.
Menurut Bima Arya, di Kota Bogor terjadi kelangkaan oksigen sejak pekan lalu, karena pasokannya menurun, sedangkan kebutuhannya meningkat.
"Pasien COVID-19 di Kota Bogor meningkat tajam dan membutuhkan gas oksigen untuk membantu pernafasan, terutama pasien dengan gejala sedang hingga berat," katanya.
Bima Arya telah melakukan pengecekan ketersediaan dan pasokan gas oksigen di Kota Bogor, ke depot penjualan gas oksigen, pada Minggu (4/11), dan mendapat informasi bahwa pasokan dari agen oksigen di Jakarta menurun sampai 65 persen.
Pemilik sebuah depot oksigen di Jalan Lawanggintung Kota Bogor, Indri, saat didatangi Bima Arya menjelaskan, sebelumnya di depotnya dipasok gas oksigen sekitar 180m3 per hari, yakni sekitar 30 tabung besar berukuran 6m3, tapi sejak sepekan lalu pasokannya menurun dan hanya dipasok sekitar 60m3 yakni 10 tabung besar berukuran 6m3.
Sementara itu, rumah sakit di Kota Bogor yang menangani pasien COVID-19, kekurangan gas oksigen untuk membantu terapi pernafasan, sehingga Bima Arya mengambil inisiatif meminta bantuan ke pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN, pada Minggu (4/4), dan mendapat tanggapan positif.
Menurut Bima Arya, pemerintah pusat memberikan bantuan gas oksigen sebanyak 100 tabung besar berukuran 6m3 melalui BUMN PT Krakatau Steel.
Bantuan gas oksigen itu, kemudian didistribusikan ke rumah sakit di Kota Bogor yang kekurangan persediaan gas oksigen, melalui Dinas Kesehatan.
Bima juga mendapat informasi bahwa dalam beberapa hari ke depan, pasokan gas oksigen akan normal kembali. "Kalau dalam beberapa hari ke depan belum normal juga, maka perlu ada koreksi," katanya.
Baca juga: Distribusi oksigen medis satu pintu di Bogor diapresiasi RSUD
Baca juga: Pemkot Bogor usahakan penuhi kebutuhan oksigen medis di Puskesmas
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor salurkan bantuan oksigen ke rumah sakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021