Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat produksi beras di daerah itu setiap tahun mengalami surplus hingga 53 ribu ton dan diharapkan terus bertahan meskipun terdapat pengurangan lahan. 

"Setiap tahun produksi beras kita surplus hingga 53 ribu ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Ukas Suharfaputra di Kuningan, Jumat.

Ia mengatakan pada tahun 2020 berhasil memproduksi beras sekitar 158 ribu ton dan surplusnya kurang lebih mencapai 53 ribu ton, ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2019.

Karena pada tahun 2019, produksi beras di Kabupaten Kuningan sekitar 130 ribu, namun masih surplus meskipun tidak sebanyak pada tahun 2020 kemarin. Sedangkan pada tahun 2021 ini diprediksi juga akan surplus kembali. 

"Untuk surplus terbesar yang pernah kita alami itu mencapai 65 ribu ton, tapi itu sebelum lahan pertanian berkurang karena pembangunan perumahan dan lainnya," tuturnya. 

Ukas menuturkan lahan baku sawah di Kabupaten Kuningan, saat ini tercatat 28 ribu hektare dan ini bisa dikatakan aman untuk ketahanan pangan, untuk itu perlu dipertahankan agar tidak berkurang. 

Ia mengatakan pada 10 tahun lalu lahan baku sawah mencapai 32 ribu hektare, akan tetapi setelah masuknya pembangunan perumahan, pabrik dan lainnya menjadi berkurang hingga 4.000 hektare. 

"Kunci saja lahan sawah yang 28 ribu hektare ini jangan berkurang lagi, karena ini sudah cukup. Kalau mau investasi jangan di lahan produktif," katanya. 

Lahan persawahan di Kabupaten Kuningan bisa dilakukan tanam padi dua hingga empat kali dalam setahun, karena air baku yang dibutuhkan para petani juga memadai.

Baca juga: Lahan pertanian di Kuningan berkurang 4.000 ha

Baca juga: Dinas Pertanian Kuningan latih petani gunakan pupuk organik
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021