Wali Kota Bima Arya menyampaikan tiga pesan kepada pimpinan seluruh rumah sakit di Kota Bogor, Jawa Barat terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 yang saat ini kasusnya meningkat tajam.
Tiga pesan yang disampaikan Bima Arya di Kota Bogor, Jumat, adalah masalah kelangkaan gas oksigen, penambahan tempat tidur untuk pasien COVID-19, dan ketersediaan obat-obatan.
Pesan pertama, soal kelangkaan gas oksigen. Bima Arya selaku ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor menyatakan, dirinya telah meminta bantuan suplay atau pasokan gas kepada pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN.
"Pemerintah pusat menanggapi positif dan memberikan bantuan gas oksigen sebanyak 100 tabung besar berukuran 6 M3," katanya.
Menurut Bima Arya, gas oksigen tersebut diisi di BUMN PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, dan kemudian melalui Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor dipasok ke rumah sakit yang kekurangan gas oksigen untuk penanganan pasien COVID-19.
"Kita upayakan bisa mengisi ulang ke Krakatau Steel dua hari sekali sesuai kebutuhan, melalui satu pintu yakni Dinas Kesehatan," katanya.
Menurut Bima, saat ini ada rumah sakit di Kota Bogor yang mengambil langsung ke Krakatau Steel di Cilegon. "Berikutnya, melalui satu pintu saja yakni Dinas Kesehatan, untuk ketertiban teknis dan administratifnya," katanya.
Kedua, soal ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif COVID-19. Menurut Bima, berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor saat ini ada 1.109 bed dan dari jumlah tersebut terisi 909 pasien atau 81,96 persen.
Bima meminta agar setiap rumah sakit rujukan dapat menambah jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 menjadi 40-50 persen dari kapasitas seluruh bed di setiap rumah sakit. "Karena situasinya sudah darurat. Kasus COVID-19 saat ini sangat tinggi," katanya.
Ketiga, soal ketersediaan obat-obatan di rumah sakit. Bima Arya meminta setiap rumah sakit menginformasikan ketersediaan obat-obatan dan kondisinya seperti kepada Dinas Kesehatan, agar segera dicari solusinya.
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perlu ada kesamaan "sense of emergency"
Baca juga: Pemkot Bogor aktifkan Rumah Isolasi COVID-19 di seluruh kecamatan
Baca juga: Pemkot Bogor lanjutkan vaksinasi untuk 5.000 sasaran masyarakat umum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Tiga pesan yang disampaikan Bima Arya di Kota Bogor, Jumat, adalah masalah kelangkaan gas oksigen, penambahan tempat tidur untuk pasien COVID-19, dan ketersediaan obat-obatan.
Pesan pertama, soal kelangkaan gas oksigen. Bima Arya selaku ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor menyatakan, dirinya telah meminta bantuan suplay atau pasokan gas kepada pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN.
"Pemerintah pusat menanggapi positif dan memberikan bantuan gas oksigen sebanyak 100 tabung besar berukuran 6 M3," katanya.
Menurut Bima Arya, gas oksigen tersebut diisi di BUMN PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, dan kemudian melalui Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor dipasok ke rumah sakit yang kekurangan gas oksigen untuk penanganan pasien COVID-19.
"Kita upayakan bisa mengisi ulang ke Krakatau Steel dua hari sekali sesuai kebutuhan, melalui satu pintu yakni Dinas Kesehatan," katanya.
Menurut Bima, saat ini ada rumah sakit di Kota Bogor yang mengambil langsung ke Krakatau Steel di Cilegon. "Berikutnya, melalui satu pintu saja yakni Dinas Kesehatan, untuk ketertiban teknis dan administratifnya," katanya.
Kedua, soal ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif COVID-19. Menurut Bima, berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor saat ini ada 1.109 bed dan dari jumlah tersebut terisi 909 pasien atau 81,96 persen.
Bima meminta agar setiap rumah sakit rujukan dapat menambah jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 menjadi 40-50 persen dari kapasitas seluruh bed di setiap rumah sakit. "Karena situasinya sudah darurat. Kasus COVID-19 saat ini sangat tinggi," katanya.
Ketiga, soal ketersediaan obat-obatan di rumah sakit. Bima Arya meminta setiap rumah sakit menginformasikan ketersediaan obat-obatan dan kondisinya seperti kepada Dinas Kesehatan, agar segera dicari solusinya.
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perlu ada kesamaan "sense of emergency"
Baca juga: Pemkot Bogor aktifkan Rumah Isolasi COVID-19 di seluruh kecamatan
Baca juga: Pemkot Bogor lanjutkan vaksinasi untuk 5.000 sasaran masyarakat umum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021